Overclock
Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi seorang pemula yang tertarik
dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata
tersebut merupakan sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan
setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock
dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.
Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah
dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC
XT dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor
dari NEC V20. Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya.
Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS
IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah
dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak
banyak orang mengenal tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih
sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang
ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar
dengan beberapa puluh megabyte
Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi
memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya
Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara
166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis
Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi
450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai
batas terakhir.
Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard
dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard
untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan
mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS
untuk kecepatan processor.
Apakah sebenarnnya tujuan overclock
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU
agar lebih cepat bekerja.
Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki
dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata
tersebut merupakan sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan
setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock
dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.
Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah
dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC
XT dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor
dari NEC V20. Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya.
Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS
IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah
dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak
banyak orang mengenal tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih
sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang
ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar
dengan beberapa puluh megabyte
Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi
memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya
Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara
166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis
Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi
450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai
batas terakhir.
Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard
dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard
untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan
mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS
untuk kecepatan processor.
Apakah sebenarnnya tujuan overclock
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU
agar lebih cepat bekerja.
Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki
kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya seseorang ingin memacu
computer lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih murah untuk menyamai
computer yang memiliki processor lebih cepat dan mahal. Misalnya mengunakan
processor seharga 1 juta tetapi mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi
computer dengan procesor lebih mahal
Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi
game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih
nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang
terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan
hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan
sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah
sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink
yang tidak selengkap sekarang ini.
Bagaimana melakukan overclock.
Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS.
Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja
pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau
1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz
maka computer akan bekerja dengan kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil
2.1Ghz atau 2.128Mhz. Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya
dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang
melakukan overclocking.
Berapa mahal dari biaya overclock.
Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer yang
tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20%
lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya
dilakukan pada BIOS saja.
Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan
heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer dan
dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan
muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai
pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu. Kendala pada panas
processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non
standard maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas
bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin
computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan,
computer lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih murah untuk menyamai
computer yang memiliki processor lebih cepat dan mahal. Misalnya mengunakan
processor seharga 1 juta tetapi mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi
computer dengan procesor lebih mahal
Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi
game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih
nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang
terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan
hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan
sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah
sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink
yang tidak selengkap sekarang ini.
Bagaimana melakukan overclock.
Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS.
Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja
pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau
1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz
maka computer akan bekerja dengan kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil
2.1Ghz atau 2.128Mhz. Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya
dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang
melakukan overclocking.
Berapa mahal dari biaya overclock.
Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer yang
tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20%
lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya
dilakukan pada BIOS saja.
Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan
heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer dan
dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan
muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai
pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu. Kendala pada panas
processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non
standard maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas
bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin
computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan,
dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan overclock
pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal ini dapat dikatakan
murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada,
termasuk memory, mainboard premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan
case yang khusus di disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus
disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan
tersendiri.
Memiliki sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama seperti
membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu ada seorang pemula
menginginkan pendingin yang baik bagi computer karena telah dioverclock. Untuk
menghemat dia membeli fan berkecepatan 7.200RPM 80mm akan lebih murah
dibandingkan membeli heatsink bagus tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia
kembali menganti heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan
dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya ikut bergetar.
Apa yang perlu diperlukan untuk melakukan overclock.
Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup luas
bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan overclock
akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya.
Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain
seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus
100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga
meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan
processor yaitu sekitar 20%.
Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan,
kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing
hardware yang terkait satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak ketika
processor dipacu diatas standard.
Dengan memacu overclock pada processor terdapat 3 hal penting
1. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas dan
tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik.
Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan
overclock.
2. Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya
mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli
processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor
memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor
2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus
Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan overclock
pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal ini dapat dikatakan
murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada,
termasuk memory, mainboard premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan
case yang khusus di disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus
disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan
tersendiri.
Memiliki sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama seperti
membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu ada seorang pemula
menginginkan pendingin yang baik bagi computer karena telah dioverclock. Untuk
menghemat dia membeli fan berkecepatan 7.200RPM 80mm akan lebih murah
dibandingkan membeli heatsink bagus tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia
kembali menganti heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan
dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya ikut bergetar.
Apa yang perlu diperlukan untuk melakukan overclock.
Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup luas
bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan overclock
akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya.
Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain
seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus
100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga
meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan
processor yaitu sekitar 20%.
Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan,
kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing
hardware yang terkait satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak ketika
processor dipacu diatas standard.
Dengan memacu overclock pada processor terdapat 3 hal penting
1. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas dan
tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik.
Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan
overclock.
2. Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya
mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli
processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor
memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor
2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus
250Mhz dann terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz
dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada
3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
3. Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan
menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock
dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada overclock yang
cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil.
Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa
overvoltage dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power
yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan
voltage atau overvoltage akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja
diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup
terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih
stabil
Dampak pada chip-set dan kestabilan hardware lain.
Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus
clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat pembagian
kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap hardware.
Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer dengan
kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz.
Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20%
lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan
chip-set yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz.
Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda
mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan
overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.
Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara
paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan
overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan
kecepatan pada overclock 30% malah hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik
aman yang diambil para overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik
pada jenis procesor yang ada.
Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah
sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja
lebih stabil dengan penambahan option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option
ini berfungsi sebagai pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti
kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non standard, maka
ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti kecepatan standard.
Persiapan dan tahapan overclock
dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada
3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
3. Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan
menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock
dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada overclock yang
cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil.
Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa
overvoltage dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power
yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan
voltage atau overvoltage akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja
diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup
terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih
stabil
Dampak pada chip-set dan kestabilan hardware lain.
Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus
clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat pembagian
kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap hardware.
Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer dengan
kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz.
Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20%
lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan
chip-set yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz.
Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda
mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan
overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.
Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara
paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan
overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan
kecepatan pada overclock 30% malah hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik
aman yang diambil para overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik
pada jenis procesor yang ada.
Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah
sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja
lebih stabil dengan penambahan option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option
ini berfungsi sebagai pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti
kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non standard, maka
ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti kecepatan standard.
Persiapan dan tahapan overclock
Karena overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling awal
adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS bila computer
terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara
normal, maka pengembalin agar mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan
reset BIOS pada untuk mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara
tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan
analisa anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan
menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati
beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan kecepatan
processor lebih tinggi lagi.
Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau gagal
menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian hardware. Dan
mencari dibagian manakah yang membuat computer gagal dilakukan overclock.
Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan karena overclock :
1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus
mengimbangi kecepatan processor.
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak
memadai
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock
Bagian yang paling penting pada overclock adalah memory dan power supply
Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan
kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR
dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi
PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual channel agar memory
memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang
bersama sama.
Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk
mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus
133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan
PC150
Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz
maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari
100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan memory berkecepatan
PC2700/DDR333.
adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS bila computer
terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara
normal, maka pengembalin agar mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan
reset BIOS pada untuk mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara
tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan
analisa anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan
menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati
beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan kecepatan
processor lebih tinggi lagi.
Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau gagal
menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian hardware. Dan
mencari dibagian manakah yang membuat computer gagal dilakukan overclock.
Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan karena overclock :
1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus
mengimbangi kecepatan processor.
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak
memadai
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock
Bagian yang paling penting pada overclock adalah memory dan power supply
Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan
kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR
dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi
PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual channel agar memory
memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang
bersama sama.
Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk
mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus
133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan
PC150
Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz
maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari
100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan memory berkecepatan
PC2700/DDR333.
Pilihan dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock
processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah
kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan seluruh kinerja
sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang mutlak .
Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel
memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory
berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak
dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa mainboard saat ini
sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory dengan
processor. Dengan menurunkan kecepatan multiplier memory maka computer dapat
mengunakan kecepatan memory lebih rendah
Dampak menurunkan multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan overclock.
Disatu sisi kecepatan processor meningkat, disisi lain yaitu kecepatan memory menjadi
menurun. Apakah yang terjadi jika kecepatan memory diturunkan. Tentu bagian memory
hanya menghasilkan bandwidth lebih rendah atau memiliki kecepatan tranfer lebih
rendah karena rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor atau CPU sedang
bekerja cepat, disisi memory malahan terjadi kelambatan pada tranfer data antara
processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan performa computer sedikit lebih rendah
Pemakaian multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja terlalu
tinggi ketika processor dilakukan overclock. Sebagai contoh anda mengunakan jenis
DDR PC3200 jenis standard yang ada dipasaran. Dengan peningkatan kinerja processor
dengan overclock, umumnya terjadi kegagalan pada memory. Karena memory tidak
mampu bekerja diluar batas kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan
kecepatan multiplier 1 step dari kecepatan yang ada.
Sebagai contoh pada gambar dibawah ini. Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz
maka kecepatan memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama
dengan kecepatan PC3200. Melakukan overclock processor 10% saja dari kecepatan
standard processor maka dibutuhkan kecepatan memory pada kecepatan DDR440. Bila
memory tidak mampu bekerja pada kecepatan DDR440, pilihannya dengan menurunkan
kecepatan multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja pada kecepatan
365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena memory memiliki
kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat diterima atau dibawah
kecepatan standard memory.
Keinginan yang umumnya hendak dicapai oleh para gamer
Keinginan seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware pendukung
yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium dipasarkan. Pilihan mengunakan
memory jenis Premium memang tidak mudah. Selain lebih mahal, memory dengan
performa lebih tinggi dibandingkan memory standard memiliki keistimewaan tersendir.
Kami sempat menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini. Mengapa
processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah
kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan seluruh kinerja
sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang mutlak .
Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel
memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory
berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak
dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa mainboard saat ini
sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory dengan
processor. Dengan menurunkan kecepatan multiplier memory maka computer dapat
mengunakan kecepatan memory lebih rendah
Dampak menurunkan multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan overclock.
Disatu sisi kecepatan processor meningkat, disisi lain yaitu kecepatan memory menjadi
menurun. Apakah yang terjadi jika kecepatan memory diturunkan. Tentu bagian memory
hanya menghasilkan bandwidth lebih rendah atau memiliki kecepatan tranfer lebih
rendah karena rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor atau CPU sedang
bekerja cepat, disisi memory malahan terjadi kelambatan pada tranfer data antara
processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan performa computer sedikit lebih rendah
Pemakaian multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja terlalu
tinggi ketika processor dilakukan overclock. Sebagai contoh anda mengunakan jenis
DDR PC3200 jenis standard yang ada dipasaran. Dengan peningkatan kinerja processor
dengan overclock, umumnya terjadi kegagalan pada memory. Karena memory tidak
mampu bekerja diluar batas kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan
kecepatan multiplier 1 step dari kecepatan yang ada.
Sebagai contoh pada gambar dibawah ini. Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz
maka kecepatan memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama
dengan kecepatan PC3200. Melakukan overclock processor 10% saja dari kecepatan
standard processor maka dibutuhkan kecepatan memory pada kecepatan DDR440. Bila
memory tidak mampu bekerja pada kecepatan DDR440, pilihannya dengan menurunkan
kecepatan multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja pada kecepatan
365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena memory memiliki
kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat diterima atau dibawah
kecepatan standard memory.
Keinginan yang umumnya hendak dicapai oleh para gamer
Keinginan seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware pendukung
yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium dipasarkan. Pilihan mengunakan
memory jenis Premium memang tidak mudah. Selain lebih mahal, memory dengan
performa lebih tinggi dibandingkan memory standard memiliki keistimewaan tersendir.
Kami sempat menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini. Mengapa
dibuat memory jenis premium (untuk overclock) dan standard. Jawaban dari mereka
sederhana.
Chip memory dibuat dengan beberapa model :
Pertama adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard
ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual lebih murah dan dirakit
kembali menjadi memory module. Atau sudah dirakit menjadi memory module dan dijual
ke perusahan computer untuk digunakan pada computer branded. Jenis memory standard
diproduksi masal dalam jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih murah.
Jenis kedua adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual khusus
diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan merek memory
tertentu memproduksi module memory dan diberikan label merek dari perusahaan
pembuat module memory. Umumnya memory dengan merek tertentu sudah memiliki
jaminan terhadap kompatibel diberbagai hardware. Jadi yang ditekankan adalah
kompatible pada hardware yang ada dipasaran
Ketiga adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis Premium. Perusahaan pembuat
memory hanya membuat memory jenis Premium yang dipesanan dari perusahaan
OEM/merek perusahaan memory tertentu dalam jumlah besar. Karena dibuat berdasarkan
pesanan, walaupun memilik jumlah besar tetapi tetap mahal karena memiliki kualitas.
Memory Premium memang dibuat dengan biaya ebih mahal. Selain memiliki daya tahan
lebih tinggi, kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory
standard dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu sendiri.
Kriteria dari memory Premium memang lepas dari kebutuhan memory standard.
Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency rendah, atau memiliki kemampuan bekerja
pada clock tinggi. Khusus bagi para gamer, lebih memilih memory jenis premium. Jenis
memory premium umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi.
Manfaat ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan antara
memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock standard dan memory
premium yang mampu bertahan pada kecepatan clock tinggi tetapi berlatency tinggi.
Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal digunakan pada
overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan latency tinggi misalnya dinamai dengan
PC4400 berlatency 2.5-3-3-6, sehingga computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada
memory yang memang lebih mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima
voltage diatas standard (kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang harus diambil, karena
hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan tranfer data
antara memory dengan processor.
Kebalikannya adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki
fungsi ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak terlalu tinggi
disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah misalnya 2-2-2-6. Computer
terlihat lebih responsif, karena memory begitu cepat bekerja dibandingkan memory
engan clock tinggi dan memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik pada
memory ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan tidak
melebihi batas dari kemampuan maksimum memory. Dengan memainkan latency lebih
tinggi pada memory ber-latency rendah, masih memungkinkan memory bekerja pada
clock yang lebih besar. Misalnya PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan
200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak
pada sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat clock tinggi atau
ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif bekerja.
Kenyamanan overclock dengan power supply bermutu (kelas premium)
Terakhir adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki tingkat
efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai power supply maupun
keamanan bagi perangkat computer.
Power supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload, short
protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage sangat penting. Ketika
power supply mengalami kelebihan beban, umumnya voltage output akan meningkat.
Pada posisi membahayakan, maka power supply akan mematikan dirinya agar menjaga
perangkat yang ada tidak mengalami overvoltage.
Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para overclock agar harta didalam computer aman.
Bila anda pernah menemukan sebuah mainboard dan procesor terbakar karena power
supply terus saja memberikan supply daya ke computer. Itu adalah salah satu dampak
dari kelemahan sistem power yang digunakan.
Hal tersebut mungkin jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas premium.
Tentunya akan konyol bila seseorang mengunakan power supply standard seharga 300
ribu, tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware yang harganya diatas 10 juta rupiah.
Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi. Pada power supply dikenal
dengan power efficiency / efisiensi power (power factor) sebagai perbandingan input dan
output. Input adalah daya yang dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik,
sedangkan output adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari beban sebuah
computer.
Apakah arti dari power effisien itu. power effisien adalah perbandingan antara pemakaian
input dengan hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki power
ratio 50%, artinya 50% power output dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah
power supply dengan daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum output yang
dihasilkan adalah 150W.
Saat ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply jenis
premium umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya yang
dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power supply standard. Dengan label
400W dan power efisien 75%, artinya output power yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W
AC. Dengan melakukan overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan
meningkat. Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power supply
terhadap beban hardware. Menyediakan power supply standard dan tingkat power
effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik dan mengacaukan analisa anda
ketika melakukan overclock
Dengan artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang hardware
khususnya untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda tidak menganggap
bahwa overclock adalah sebuah kegiatan gila yang beresiko. Siapapun dapat membuat
sebuah computer lebih cepat dari standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak
hardware, tetapi hanya meningkatkan performa computer agar bekerja lebih baik.
Overclock tidak hanya bertujuan untuk membeli processor murah untuk menghasilkan
kecepatan yang sama dengan processor yang lebih cepat dan mahal. Tetapi
memaksimalkan perangkat seluruh harware yang ada, untuk bekerja semaksimal
mungkin. Dampaknya, sebuah computer impian anda yang lebih nyaman, lebih cepat,
dan lebih responsif agar dapat dinikmati.
sederhana.
Chip memory dibuat dengan beberapa model :
Pertama adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard
ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual lebih murah dan dirakit
kembali menjadi memory module. Atau sudah dirakit menjadi memory module dan dijual
ke perusahan computer untuk digunakan pada computer branded. Jenis memory standard
diproduksi masal dalam jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih murah.
Jenis kedua adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual khusus
diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan merek memory
tertentu memproduksi module memory dan diberikan label merek dari perusahaan
pembuat module memory. Umumnya memory dengan merek tertentu sudah memiliki
jaminan terhadap kompatibel diberbagai hardware. Jadi yang ditekankan adalah
kompatible pada hardware yang ada dipasaran
Ketiga adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis Premium. Perusahaan pembuat
memory hanya membuat memory jenis Premium yang dipesanan dari perusahaan
OEM/merek perusahaan memory tertentu dalam jumlah besar. Karena dibuat berdasarkan
pesanan, walaupun memilik jumlah besar tetapi tetap mahal karena memiliki kualitas.
Memory Premium memang dibuat dengan biaya ebih mahal. Selain memiliki daya tahan
lebih tinggi, kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory
standard dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu sendiri.
Kriteria dari memory Premium memang lepas dari kebutuhan memory standard.
Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency rendah, atau memiliki kemampuan bekerja
pada clock tinggi. Khusus bagi para gamer, lebih memilih memory jenis premium. Jenis
memory premium umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi.
Manfaat ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan antara
memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock standard dan memory
premium yang mampu bertahan pada kecepatan clock tinggi tetapi berlatency tinggi.
Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal digunakan pada
overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan latency tinggi misalnya dinamai dengan
PC4400 berlatency 2.5-3-3-6, sehingga computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada
memory yang memang lebih mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima
voltage diatas standard (kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang harus diambil, karena
hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan tranfer data
antara memory dengan processor.
Kebalikannya adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki
fungsi ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak terlalu tinggi
disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah misalnya 2-2-2-6. Computer
terlihat lebih responsif, karena memory begitu cepat bekerja dibandingkan memory
engan clock tinggi dan memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik pada
memory ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan tidak
melebihi batas dari kemampuan maksimum memory. Dengan memainkan latency lebih
tinggi pada memory ber-latency rendah, masih memungkinkan memory bekerja pada
clock yang lebih besar. Misalnya PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan
200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak
pada sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat clock tinggi atau
ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif bekerja.
Kenyamanan overclock dengan power supply bermutu (kelas premium)
Terakhir adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki tingkat
efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai power supply maupun
keamanan bagi perangkat computer.
Power supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload, short
protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage sangat penting. Ketika
power supply mengalami kelebihan beban, umumnya voltage output akan meningkat.
Pada posisi membahayakan, maka power supply akan mematikan dirinya agar menjaga
perangkat yang ada tidak mengalami overvoltage.
Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para overclock agar harta didalam computer aman.
Bila anda pernah menemukan sebuah mainboard dan procesor terbakar karena power
supply terus saja memberikan supply daya ke computer. Itu adalah salah satu dampak
dari kelemahan sistem power yang digunakan.
Hal tersebut mungkin jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas premium.
Tentunya akan konyol bila seseorang mengunakan power supply standard seharga 300
ribu, tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware yang harganya diatas 10 juta rupiah.
Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi. Pada power supply dikenal
dengan power efficiency / efisiensi power (power factor) sebagai perbandingan input dan
output. Input adalah daya yang dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik,
sedangkan output adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari beban sebuah
computer.
Apakah arti dari power effisien itu. power effisien adalah perbandingan antara pemakaian
input dengan hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki power
ratio 50%, artinya 50% power output dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah
power supply dengan daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum output yang
dihasilkan adalah 150W.
Saat ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply jenis
premium umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya yang
dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power supply standard. Dengan label
400W dan power efisien 75%, artinya output power yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W
AC. Dengan melakukan overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan
meningkat. Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power supply
terhadap beban hardware. Menyediakan power supply standard dan tingkat power
effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik dan mengacaukan analisa anda
ketika melakukan overclock
Dengan artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang hardware
khususnya untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda tidak menganggap
bahwa overclock adalah sebuah kegiatan gila yang beresiko. Siapapun dapat membuat
sebuah computer lebih cepat dari standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak
hardware, tetapi hanya meningkatkan performa computer agar bekerja lebih baik.
Overclock tidak hanya bertujuan untuk membeli processor murah untuk menghasilkan
kecepatan yang sama dengan processor yang lebih cepat dan mahal. Tetapi
memaksimalkan perangkat seluruh harware yang ada, untuk bekerja semaksimal
mungkin. Dampaknya, sebuah computer impian anda yang lebih nyaman, lebih cepat,
dan lebih responsif agar dapat dinikmati.
No comments:
Post a Comment