Tuesday, April 20, 2010

PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK PENGKABELAN


PENGENALAN PERALATAN JARINGAN DAN TEKNIK PENGKABELAN

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Mahasiswa memahami konsep Protokol pada jaringan komputer
2. Mahasiswa memahami peralatan yang dibutuhkan untuk membangun jaringan
3. Mahasiwa memahami jenis - jenis media yang ada di jaringan
4. Mahasiswa memahami konsep pengkabelan di jaringan
5. Mahasiswa mampu melakukan installasi kabel di jaringan
6. Mahasiswa mampu memahami bentuk topologi jaringan secara fisik

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
1. Beberapa PC untuk konfigurasi jaringan.
2. Hub/Switch.
3. NIC yang tertancap pada setiap PC.
4. Kabel jaringan secukupnya.
5. Konektor RJ 45.
6. Tang Crimper.
7. Alat Testing koneksi kabel.

DASAR TEORI
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Produktifitas dan efisiensi merupakan bentuk keuntungan yang kita dapat dari jaringan komputer. Sebagai misal dengan adanya jaringan komputer memungkinkan pemakaian printer secara bersama-sama, memungkinkan pengkopian file antar PC dsb.

Perangkat Jaringan
Supaya beberapa komputer saling terhubung, maka diperlukan perangkat yang menghubungkan 2 komputer atau lebih. Perangkat – perangkat tersebut adalah sbb :
1. PC (Personal Computer)
2. Network Interface Card (NIC)
3. Media (Kabel dan Non Kabel atau waireless)
4. Konsentrator (Hub/Switch)

Network Interface Card (NIC)
Merupakan suatu card yang ditanam di komputer yang berguna untuk menghubungkan dengan komputer lain.

Gambar Network Interface Card

Pada motherboard komputer biasanya ada slot (tempat menancap card) yang disebut expansion slot. Slot ini biasa juga dipakai untuk menancapkan VGA Card untuk menghubungkan antara CPU dan monitor. Dan salah satu dari slot itu bisa dipakai untuk menancapkan NIC Card, supaya komputer kita bisa terhubung dengan jaringan.
Kadang-kadang sekarang NIC Card sudah termasuk dalam fasilitas Motherboard kita (onboard), sehingga kita tidak perlu lagi susah-susah memasangnya.
Ada 3 tipe yaitu ISA, PCI dan PCMCIA. ISA bentuk slotnya panjang, sudah tidak terpakai lagi. Slot PCI lebih pendek dari ISA, tetapi meskipun lebih pendek mendukung kecepatan I/O yang lebih cepat. Untuk Laptop dikenal PCMCIA Card, mirip kartu kredit sedikit tebal.

Kabel
Ada beberapa jenis kabel untuk jaringan :
• UTP (Unshielded twisted pair)
Kabel paling murah berbentuk mirip kabel telepon. Bentuk kabel UTP dan konektornya seperti pada gambar:

Gambar Kabel UTP (unshield twisted pair)
Ada tiga jenis koneksi pada kabel UTP yaitu :
  • Straight
  • Rollover
  • cross cable
Cross cable Biasa dipakai untuk menghubungkan secara langsung 2 komputer (Peer To Peer. Dengan penampang seperti pada gambar.
Gambar Penampang cross cable



Straight Digunakan untuk koneksi 2 buah komputer atau lebih dengan memakai sambungan hub/switch. Bentuk penampangnya adalah dapat dilihat pada gambar.

Gambar Penampang Straight Cable

Rollover
Digunakan untuk management peralatan jaringan memakai komputer yang ada.

• Koaksial
Mirip dengan kabel televisi, dulu banyak digunakan, tapi sekarang jarang sekali digunakan.

Gambar Kabel Koaksial
• Fiber Optik
Kabel termahal, tapi mendukung kecepatan transfer terbagus.




Gambar Kabel Fiber Optik

Dalam memilih kabel disesuaikan dengan jenis NIC dan bentuk jaringan yang akan kita bentuk. Untuk UTP, konektornya dikenal dengan nama RJ45.






Hub atau switch
Hub/Switch adalah perangkat penghubung.

Mendesain sebuah Lan sederhana 10 sampai 20 komputer tidaklah sulit. Anda cukup menghubungkan komputer tersebut dengan server melalui concentrator (hub/switch) maka jaringan sudah akan berjalan dengan baik. Contoh sederhana hubungan perangkat bisa dilihat pada gambar .



Gambar Hubungan antara perangkat jaringan

Dalam dunia jaringan koneksi secara fisik biasa disebut dengan phisical topolgy. Beberapa jenis/tipe koneksi secara fisik yang dikenal dijaringan adalah sbb :
1. Topologi Bus


Gambar Topologi Bus



2. Topologi Ring


Gambar Topologi Ring




3. Topologi Star

Gambar Topologi Star









Proteksi USB Flashdisk dari virus dengan file dummy

Proteksi USB Flashdisk dari virus dengan file dummy

Seperti telah diketahui, flashdisk merupakan media pasif, sehingga apapun program yang di install di dalamnya tidak akan bisa berjalan (aktif) sendiri tanpa adanya sistem operasi. Meski sudah di install antivirus, tidak akan efektif melindungi dirinya sendiri jika di gunakan di komputer yang sudah terinfeksi virus.

Salah satu cara melindungi flashdisk dari virus adalah dengan membuat file dummy di dalamnya. Apa itu file dummy dan bagaimana membuatnya ?

File dummy yang dimaksud disini adalah file buatan atau “file boneka” yang isinya bisa apa saja atau bahkan kosong. Yang penting ukurannya sesuai dengan ukuran memory/space yang tersisa di flashdisk. Dengan begitu, flashdisk akan penuh berisi data dan tidak ada space kosong didalamnya.

Dengan penuh-nya flashdisk (tidak ada free space), maka otomatis tidak akan bisa ditambah atau ditulisi data, termasuk modifikasi file-pun tidak bisa (seakan-akan ada fitur write-protected). Sehingga cara ini bisa menjadi alternatif untuk mencegah (mengurangi kemungkinan) virus menginfeksi/menduplikasi diri ke flashdisk. Kemudian jika kita ingin menggunakan untuk menyimpan file, maka kita tinggal menghapus file dummy ini.

Membuat file dummy dengan Command Prompt

Di Windows, kita bisa menggunakan tool yang namanya fsutil. Fsutil ini mempunyai banyak fungsi yang salah satunya untuk membuat file baru dengan ukuran tertentu. Untuk membuat file seukuran dengan free space yang tersedia, maka ikuti langkah berikut :

  1. Sebelumnya, untuk mengetahui berapa free space yang tersedia, klik kanan drive (flashdisk) dan pilih Properties. Akan terlihat ukuran space yang masih tersedia dalam bytes (Free Space).

  2. Buka Command Prompt (All Programs > Accessories > Command Prompt)
  3. Ketikkan perintah seperti berikut
    fsutil file createnew "D:\file-dummy.dat" 1234567
  4. Setelah itu tekan Enter, maka akan muncul informasi file dummy telah dibuat

Penjelasan: D:\file-dummy.dat merupakan file yang akan dibuat ( jika ada spasi, gunakan tanda petik) dan 123456 merupakan ukuran file yang akan dibuat. Jika berhasil, akan di hasilkan file dengan ukuran yang telah dimasukkan dan proses ini relatif sangat cepat.

Cara lebih mudah ?

Jika ingin cara lebih mudah dan tidak perlu mengetahui berapa free space yang tersedia atau kerepotan menggunakan Command Prompt, gunakan program sederhana dan kecil ini Dummy File Maker (18 KB). Cara penggunaannya cukup mudah, seperti penjelasan berikut :


  1. Jalankan Dummy File Maker dari lokasi dimana akan dibuat file dummy, misalnya di flashdisk

  2. Isi nama file yang diinginkan (File name) atau klik tombol “Random” untuk membuat nama file acak.
  3. Pilih opsi “Using all free space in current drive” untuk membuat ukuran file sesuai dengan space yang tersedia.
  4. Pilih “Place file in sub folder” jika ingin menempatkan file di sub folder sesuai dengan nama file
  5. Klik tombol create
  6. Selesai..

Catatan: Jika ukuran file yang ingin dibuat (free space) sangat besar ( mungkin ratusan MB atau lebih dari 1 GB), ada baiknya dibuat file-file dummy yang kecil. Karena mungkin windows explorer akan telihat hang ketika mengakses file yang cukup besar.

Cara ini tidak menjamin sepenuhnya aman, karena bisa saja virus menghapus file-file di flashdisk dan menginfeksinya. Tetapi dengan cara ini minimal kita bisa mengurangi resiko flashdisk terinfeksi virus atau diisi data oleh program atau orang lain. Jika flashdisk sudah mempunyai fitur write-protected dengan adanya saklar, tombol dsb, maka menggunakan fitur tersebut tentu akan lebih baik.

Download Dummy file maker ( 18 KB)

USB Flash drive (Flashdisk) tiba-tiba tidak terdeteksi/error

USB Flash drive (Flashdisk) tiba-tiba tidak terdeteksi/error

Baru saja USB Flashdisk saya yang berukuran 2 GB yang tiba-tiba tidak terdeteksi, di Windows Explorer hanya mendeteksi Removable Drive, ketika mencoba di buka hanya muncul pesan bahwa kita diminta memasukkan Disk ke drive tersebut atau muncul pesan Please insert a disk into drive M:, padahal Flashdisk sudah terpasang.

Kaget juga melihat hal itu, mengingat sebelumnya sepertinya tidak di lepas secara paksa Hanya saja memang dipakai untuk mengcopy file dari 2 keping CD ke laptop teman.

Langsung saja saya mencoba untuk memeriksa Flashdisk tersebut, karena berisi data-data yang cukup banyak, dan sebagian cukup penting. Berikut langkah-langkah yang

saya coba d

an biasanya bisa memecahkan masalah tersebut.

1. Di coba di komputer / port USB lain

Kadang masalah seperti ini hanya terjadi di komputer kita sendiri saja, sehingga perlu dicoba di komputer lain. Karena disini ada satu komputer dan laptop teman, maka langsung saya coba disana, tetapi hasilnya nihil, tetap saja hanya mendeteksi sebagai Removable Drive, begitu dibuka hanya muncul pesan seperti diatas. Begitu juga ketika di pasang di port USB lainnya.

2. Format di windows Explorer

Sebenarnya tidak ingin di format, karena khawatir dengan data yang berada di dalamnya. Tetapi karena di beberapa komputer juga tidak terdeteksi dan Alhamdulillah sebagian data masih tersimpan juga di hardisk, saya mencoba memformat dengan format standard Windows. hasilnya masih sama, belum juga berhasil.

3. Menggunakan HP USB Disk Storage Format Tool


Dua langkah sebelumnya tidak berhasil, maka langsung saja membuka browser dan mencari informasi melalui google. Di beberapa tempat membaca bahwa sebagian orang bisa menga

tasi masalah seperti ini dengan menggunakan software gratis ini, HP USB Disk Storage Format Tool. Meski di design khusus untuk USB HP, tetapi ini juga bis

a digunakan untuk lainnya.


Setelah saya coba, malah software-nya yang tidak mendeteksi adanya Flashdisk, sehingga cara ini tidak berhasil. Jika ingin bisa mencoba Download HP USB Format tools ( 1.98 MB) selengkapnya bisa dibaca di PCWorld

4. Mencoba dengan Ubuntu Linux 8.10

Cara berikutnya saya mencoba dengan memasang Flashdisk di sistem operasi Linux Ubuntu 8.10. Dengan CD ini kita bisa menjalankan Ubuntu langsung dari CD ( tanpa menginstall di Hardisk).

Begitu masuk ke Ubuntu, memang mendeteksi adanya Flahsdisk, tetapi disertai dengan tanda ada yang tidak beres. Dan memang, ketika mencoba membuka-nya tidak ada respond apa-apa, bahkan ketika mencoba memformat juga tidak bisa.


5. Melalui Disk Management

Kembali ke windows, mencoba mencari informasi lagi melalui internet, mendapatkan informasi untuk format melalui disk Management ( Klik kanan My Computer > Manage dan di pilih Disk Management). Ini pun tidak membuahkan hasil, lalu cara lain lagi ( masih melalui Disk Management ) dengan mengganti Drive letter Flashdisk, yang semula M: diganti yang lain. Di Forum tersebut banyak pemilik flashdisk yang menuliskan bahwa cara ini berhasil.

Maka saya mencobanya, deng

an klik kanan Drive M: ( flashdisk saya), kemudian pilih menu Change Drive Letter and Path for M: saya coba dengan drive X. setelah itu windows sempat muncul pesan Disk Error, tetapi drive bisa berganti menjadi X:, kemudian saya coba membukanya. Cara ini pun masih belum berhasil.

6. Memanfaatkan Garansi Flashdisk

Karena berbagai cara sebelumnya tidak membuahkan hasil, akhirnya saya coba cari Nota pembelian Flashdisk ini. Disana tertulis garansi Lifetime, jadi akhirnya saya putuskan mengembalikan ke toko-nya, berharap bisa langsung di ganti baru.

Ternyata toko tidak mengganti langsung, tetapi dikirim ke perusahaan pembuatnya, yang baru libur dan baru diproses awal Januari. Memang katanya akan diganti baru, tetapi baru sekitar petengahan Januari. Sepertinya

tidak ada pilihan lain yang lebih baik, sehingga saya setuju saja.

Sebenarnya masih ada cara lain, seperti di format dengan software bawaan flashdisk jika ada, meskipun kemungkinan berhasil juga kecil jika berbagai langkah diatas tidak berhasil.

Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi yang membaca, dan memang kita sebaiknya tidak mengandalkan penyimpanan hanya di flashdisk

untuk data-data sangat penting, karena bisa saja tiba-tiba flashdisk rusak atau mati.

Sunday, April 18, 2010

Atasi Printer Bermasalah

Atasi Printer Bermasalah
  •  Printer kelihatan mencetak, namun tidak ada sesuatu yang tertulis diatas kertas
  • Halaman cetakan tidak lengkap atau karakter yang dicetak aneh
  • Lampu indikator hanya berkedip -kedip terus saat diberikan perintah mencetak
  • Kertas tidak dapat masuk ke printer sebagaimana mestinya
  • Kertas tidak dapat keluar dari printer
  • Hasil cetakan bergaris -garis
  • Beberapa fitur yang dijanjikan oleh produsen printer tidak dapat bekerja
  • Printer menjadi lambat dalam mencetak
  • Font yang tercetak tidak sama dengan yang tampil di layar monitor
Bila anda pernah menemui masalah -masalah diatas, mungkin tips -tips berikut ini dapat anda gunakan sebelum anda memutuskan untuk membawa printer anda ke bengkel.


1. Printer tidak dapat mencetak
Ada beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan printer tidak dapat mencetak. Anda dapat mulai untuk memeriksa hal-hal beri kut:
1. Periksa koneksi printer dengan jaringan listrik. Pastikan kabel power printer telah dicolokkan ke konektor (stop kontak) listrik dengan sempurna .
2. Pastikan saklar “on -off” printer atau tombol switch printer dalam posisi “on”. Permasalahan yang diakibat kan oleh tidak adanya power untuk printer ini biasanya ditandai dengan tidak menyalanya LED (lampu indikator) dari printer tersebut, selama printer menggunakan LED untuk indikator power.
3. Periksa sambungan kabel data printer, apakah sudah terhubung dengan port pararel / port
USB di komputer dengan benar.
4. Cobalah untuk menggunakan kabel data printer yang lain (pinjam teman) sebagai percobaan. Pernah terjadi kasus yang diakibatkan oleh putusnya tembaga dari salah satu kabel data di tengah -tengah kabel sehingg a data dari komputer tidak dapat sampai ke printer.
5. Apabila anda menggunakan sistem operasi Microsoft ® Windows®, dan anda menggunakan printer yang terhubung ke port pararel di komputer anda, coba jalankan perintah yang
dicetak tebal berikut ini di jendela MSDOS® Prompt:
6. C:\>dir >>LPT1
7. Maksud dari perintah diatas adalah untuk membelokkan hasil tampilan perintah “dir” (perintah untuk penampilkan daftar isi dari suatu direktori) dari yang seharusnya ke monitor namun dialihkan ke port pararel komputer. Jika
8. Pastikan anda telah melakukan instalasidriver untuk printer tersebut.
9. Pastikan anda telah memilihdriver yang tepat untuk printer yang anda gunakan .
10. Pastikan anda telah memilih port yang tepat untuk printer anda. Lihat opsi ini melalui menu printer poperties.
11. Coba gunakan aplikasi teks editor standard untuk sistem operasi anda untuk mencetak sesuatu (misalnya notepad). Jika aplikasi teks editor anda dapat mencetak, maka kemungkinan besar kesalahan bukan pada printer anda.
12. Cobalah untuk merubah setting printer anda menjadi “Default Printer” atau cobalah untuk melakukan instalasi ulang driver untuk printer anda dengan nama printer yang lain dan ubahlah instalasi baru tersebut sebagai “Default Printer”.
13. Pastikan anda memiliki space hardisk yang mencukupi. Kadang jika buffer tidak cukup maka data tidak dapat dikirim ke printer dengan sempurna.
14. Cobalah untuk merubah setting “spooler” untuk printer anda melalui menu properties printer. Fitur “spooler” ini digunakan dengan tujuan agar anda tetap dapat menjalankan aplikasi ketika dilakukan pencetakan dokumen.
15. Cek apakah ada resource yang konflik dengan port yang digunakan oleh printer anda.
Gunakan bantuan “hardware troubleshooter” apabila terjadi konflik.

Kasus ini mungkin juga disebabkan oleh port komputer anda yang bermasalah. Untuk mengetahuinya, apabila langkah-langkah diatas sudah anda lakukan namun tidak menemukan “titik terang”, cobalah untuk memindah koneksi port printer anda ke port lain (misal USB1 ke USB 3) atau cobalah printer anda di komputer lain.

2. Printer kelihatan mencetak , namun tidak ada sesuatu yang tertulis diatas kertas
Kasus ini umumnya disebabkan oleh kosongnya tinta atau toner printer atau habisnya karbon yang ada di pita printer anda . Cobalah untuk mengganti tinta, toner atau pita printer dengan yang baru. Jangan lupa untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang menghalangi head dengan kertas (misalnya plastik segel pada printer baru). Ada kasus pada printer yang menggunakan tinta, dimana tinta yang masih berada di head printer telah kering karena printer lama tidak digunakan sehingga terjadi penyumbatan. Khusus untuk printer yang headnya dapat dilepas dengan mudah, masalah ini kadang dapat diselesaikan dengan cara yang sederhana berikut:
1. Lepaskan head dan catridge dari printer.
2. Pisahkan catridge tinta dari head.
3. Pastikan anda tidak memegang -megang rangkaian elektronik yang ada disekitar head printer yang telah anda lepas karena dapat merusakkannya.
4. Ambil air panas, tuangkan dalam mangkok.
5. Celupkan ujung head ke dalam air panas yang ada dalam mangkok. Perhatikan jangan sampai air menyentuh rangkaian elektronika yang ada di sekitar head karena dapat merusakkannya !
6. Goyang -goyangkan head tersebut hingga tinta yang ada di dalam head mencair.
7. Ulangi langkah pencelupan (4 hingga 6) diatas dengan air panas yang baru hingga air panas yang baru tetap bening (tidak terkontaminasi tinta yang keluar dari head).
8. Keringkan head dengan kain yang halus hingga benar-benar kering.
9. Satukan kembali catridge tinta dengan head. Disarankan untuk menggunakan catridge yang masih baru.
10. Pasang kembali head dan catridge ke printer dan cobalah untuk mencetak.

Bila anda telah mela kukan langkah -langkah pembersihan head seperti diatas namun hasilnya tetap sama, kemungkinan penyumbatan terjadi hingga bagian pipa penyaluran tinta. Bila hal ini terjadi, cobalah untuk menguapi saluran tinta head dengan uap panas hingga kira -kira tinta yang ada di dalam pipa mencair, kemudian ulangilangkah pembersihan head seperti diatas.

3. Halaman cetakan tidak lengkap atau karakter yang dicetak aneh
Kasus ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Coba ikuti petunjuk berikut :
1. Periksa hubungan printer d engan komputer, apakah hubungannya sudah sempurna.
2. Periksa kabel data yang anda gunakan. Cobalah mengganti dengan kabel data yang lain (jangan langsung beli, pinjam teman dulu kabel data untuk memastikan kerusakan ini agar anda tidak rugi).
3. Periksa pula driver yang anda gunakan untuk printer, apakah sudah sesuai atau belum. Bila perlu, update atau install ulang driver dengan versi terbaru yang dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan pembuat printer.
4. Periksa apakah dokumen atau data yang anda cetak rusak. Kesalahan pembacaan data yang disebabkan oleh kerusakan data dapat mengakibatkan hasil cetakan tidak lengkap atau karakter yang dicetak tidak lengkap.
5. Pastikan pengaturan halaman pada aplikasi yang anda gunakan telah benar.
6. Pastikan anda masih memiliki kapasitas hardisk dan memori yang cukup untuk menuliskan buffer data.
7. Periksa apakah printer anda memerlukan suatu prosedur maintenance pada saat tertentu.
Untuk tipe printer tertentu, mungkin saja anda perlu untuk mengatur ulang setting printer anda setelah periode pemakaian tertentu.
4. Lampu indikator hanya berkedip-kedip terus saat diberikan perintah mencetak

Ada beberapa kemungkinan yang dapat menjadi penyebab hal ini seperti:
1. Catridge printer belum terpasang atau belum terpasang dengan sempurna .
2. Posisi pemasangan catridge tidak tepat.
3. Catridge yang dipasang pada printer tidak cocok untuk printer tersebut.
4. Tidak ada kertas di printer.
5. Setelah kertas yang dimuat belum ditekan tombol kertas masuk/resume.
6. Ada kertas yang tersumbat (nyangkut) di dalam printe r.
7. Periksa apakah “pintu” printer telah ditutup dengan sempurna.
Jika kemungkinan diatas tidak ada yang sesuai untuk mengatasi masalah anda, cobalah untuk mematikan printer beberapa saat dan kemudian menghidupkannya kembali.
5. Kertas tidak dapat masuk k e printer sebagaimana mestinya

Silakan mencoba petunjuk berikut untuk mengatasi masalah ini:
  • 1. Cobalah untuk memuat ulang kertas ke dalam printer.
  • 2. Bila ada, atur switch pilihan ukuran kertas sesuai dengan ukurannya.
  • 3. Periksa kemungkinan terlalu banyaknya le mbaran kertas yang termuat.
  • 4. Periksa apakah kertas dalam kondisi baik, tidak berkeriput atau melengkung.
  • 5. Periksa apakah ukuran kertas adalah sama untuk setiap lembarnya.
  • 6. Periksa apakah ada kertas lain yang tersumbat di dalam printer.
  • 7. Periksa apakah “pintu” printer sudah tertutup dengan sempurna.
  • 6. Kertas tidak dapat keluar dari printer

Untuk melepaskan kertas yang tersumbat (nyangkut) di dalam printer, ikuti langkah-langkah berikut:
  • 1. Matikan power printer.
  • 2. Lepaskan kabel power printer dari konektor (stop kontak) listrik.
  • 3. Keluarkan kertas dari penampan (bila ada).
  • 4. Buka pintu printer.
  • 5. Apabila dimungkinkan, lepaskan pintu printer dengan menarik pegangan di keduasisinya kemudian angkat keatas.
  • 6. Buka pemisah kertas (bila ada).
  • 7. Pegang kertas yang tersumbat itu di kedua sisinya dan tarik keluar pelan-pelan.
  • 8. Setelah kertas berhasil dikeluarkan, tutup kembali pemisah kertas (bila ada).
  • 9. Pasang kembali pintu printer.
  • 10. Tutup pintu printer.
  • 11. Masukkan kertas ke penampan dan cobalah untuk mencetak kembali.



7. Hasil cetakan bergaris-garis
Untuk printer tinta, ada kemungkinan head printer kotor. Bersihkan head printer menggunakan cara penanganan kasus 2 diatas. Apabila tidak memecahkan masalah, cobalah ganti catridge tinta dengan yang baru dan biarkan semalaman, setelah itu coba gunakan lagi untuk mencetak. Untuk printer tipe dot-matrix, kasus ini kemungkinan disebabkan oleh adanya komponen penggerak head yang bermasalah. Pernah terjadi kasus seperti ini pada printer dot -matrik yang disebabkan oleh matinya salah satu transistor penggerak head. Pernah pula kasus ini disebabkan oleh rusaknya kabel data yang mengirimkan informasi ke head printer. Kalau kasus ini terjadi, mau tidak mau anda harus membawa printer dot -matrix anda ke tukang servis untuk mengganti komponen yang ada, kecuali anda paham tentang elektronika.


8. Beberapa fitur yang dijanjikan oleh produsen printer tidak dapat bekerja
Pastikan anda menggunakan driver printer yang dikeluarkan secara resmi oleh produsen pembuat printer untuk printer anda . Pastikan pula driver tersebut dirancang untuk sistem operasi yang anda gunakan. Cobalah untuk menggunakan versi terbaru dari driver yang dikeluarkan. Pastikan pula anda telah memenuhi syarat yang diajukan oleh produsen printer untuk menggunakan suatu fitur tertentu.


9. Printer menjadi lambat dalam mencetak
Kasus ini kebanyakan disebabkan karena penuhnya memori, baik memori komputer maupun memori yang ada di dalam printer. Coba ikuti langkah-langkah berikut untuk mengatasi masalah ini:
  • 1. Bila anda menggunakan sistem operasi Microsoft ® Windows ® XP/2000/NT, pastikan anda
  • masih memiliki sisa ruang hardisk sekurang-kurangnya 120 MB.
  • 2. Pastikan anda tidak menjalankan aplikasi lain yang menghabis kan memori.
  • 3. Pastikan komputer anda bersih dari “virus” komputer.
  • 4. Periksa kembali konfigurasi printer anda.
  • 5. Cobalah untuk melakukan defragmentasi hardisk.
  • 6. Bila hal ini tidak memecahkan masalah, cobalah untuk membandingkan kecepatanmencetak dari printer anda di komputer lain. Apabila di komputer lain ternyata bisalebih cepat, kemungkinan komponen-komponen mainboard yang menanganikomunikasi antara komputer dengan printer anda sudah mulai “aus ”.


10. Font yang tercetak tidak sama dengan yang tampil di layar monitor
Apakah anda menggunakan “True Type Font”? Penggunaan jenis font tersebut akan menghasilkan cetakan yang sama dengan apa yang ada pada layar. Cobalah untuk mengganti font yang anda gunakan dengan font yang berjenis “True Type Font”. Periksa pula apakah file font yang anda gunakan tersedia di komputer anda.
Apabila anda menggunakan printer yang berjenis postscript, matikan opsi penggantian “True
Type Font” dengan “PostScript Font” melalui menu “Printer Preferences”.
Pastikan pula driver printer anda tidak bermasalah. Cobalah untuk melakukan instalasi ulang driver menggunakan nama yang b erbeda atau update driver anda.




Lewat BIP kita bisa mendeteksi trouble pada hardware


Lewat BIP kita bisa mendeteksi trouble pada hardware

Pada beberapa kasus, masalah tersebut dapat di deteksi lebih awal sehingga BIOS tidak dapat mengakses video card dan tidak dapat menampilkan pesan kesalahan tersebut. Jika seperti ini yang terjadi, BIOS akan mengeluarkan suara ‘bip’ yang memiliki pola tertentu yang sesuai dengan kesalahan yang diidentifikasinya.

Suara ‘bip’ tunggal saat proses booting setelah tampilnya pesan startup pada monitor adalah normal dan tidak ada kegagalan. ‘Bip’ yang dimaksud disini adalah yang dihasilkan pada saat prosedur POST belum selesai dan belum ada informasi apapun yang ditampilkan pada layar. Kode ‘Bip’ BIOS ini bergantung tipe dan BIOS yang Anda miliki. Yang populer adalah AMI dan Award BIOS. Oleh karena itu, tulisan ini hanya membahas kedua tipe BIOS tersebut.
AMI BIOS
1 X suara BIP
Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk
merefreshnya.

2 X
Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya
ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.

3 X
Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama
pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.

4 X
Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer
yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.

5 X
Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak
terpasang benar ke dalam socketnya.

6 X
Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.

7 X
Kesalahan prosesor.

8 X
Kesalahan baca/tulis memory display.

9 X
Kerusakan BIOS.

10 X
Kesalahan CMOS.

11 X
Kerusakan cache memori.




AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak
berfungsi dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode
bip pada BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse, mengkombinasikan bip panjang dan pendek.

1 bip panjang
Masalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau
juga chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.

1 bip panjang, 2 bip pendek
Kesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan
pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak terpasang dengan baik.

1 bip panjang, 3 bip pendek
Sama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem
video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar.

Suara bip sambung menyambung
Dapat disebabkan memori atau video card.



Ada beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk setiap BIOS. Pedoman umum ini hanya dapat digunakan untuk kesalahan yang terdeteksi sebelum dan saat Power On Self Test (POST). Kita sudah mengenal prosedur yang dilakukan komputer saat mulai dihidupkan, dan ini akan sangat membantu dalam mendiagnosa masalah yang ada.

Pertama kali saat komputer dinyalakan, power supply akan mengirimkan daya ke semua komponen. Bila pada saat dinyalakan tidak ada reaksi apapun, maka periksalah power supply internal yang terletak pada komputer Anda. Untuk mengetesnya, kita bisa menggunakan LED (Light Emiting Diode) dan kemudian pasang pada POWER LED connector. Jika nyala, berarti power supply masih bagus.

Kemudian, jika semua komponen sudah mendapat daya yang cukup, prosesor akan bekerja mencari intruksi. Ia akan mencari intruksi ini pada ROM BIOS. Untuk prosesor, kemungkinannya adalah panas yang berlebih akibat overclock atau posisi tidak sempurna. Untuk BIOS, kemungkinannya kecil bahwa letak chip BIOS tidak sempurna.

Cek BIOS dapat dilakukan pada komputer lain. Beberapa virus sudah dapat merusak program BIOS. Jika POST mau berlanjut tapi tidak selesai, kemungkinan besar masalah ada pada motherboard. Untuk yang ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan komponen minim sudah terpasang, yaitu prosesor, memori terisi dengan tepat, video card, dan sebuah drive, dan pastikan semua komponen ini terpasang dengan benar. Komponen yang tersolder tidak boleh ada yang hilang.
Lepaskan komponen-komponen yang tidak wajib, seperti ekspansi card, periferal eksternal seperti printer, scanner dan lain-lain, karena pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem, dan coba pasang satu-persatu card tersebut untuk mengujinya.

Cek ulang setting jumper pada motherboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier, dan jumper tegangan. Dan pastikan juga jumper BIOS berada pada posisi semestinya.

Ubah setting BIOS ke setting default untuk memastikan masalah tidak terletak pada setting BIOS yang berlebihan. Contohnya dengan menurunkan read/write access time memori dan hard disk. Cek semua koneksi kabel pada motherboard sudah benar. Cek apakah ada komponen yang mengalami panas berlebih. Jika ada, ubah setting BIOS dan setting yang lebih rendah.


PENANGANAN LANJUT

Untuk kasus 1, 2, dan 3 kali bunyi bip, cobalah perbaiki posisi memori dahulu. Jika masih terjadi, ada kemungkinan memori rusak. Ganti dengan memori baru. Untuk 4, 5,
7 dan 10 kali bip, motherboard rusak dan harus diperbaiki atau diganti. Untuk 6 kali bip, coba perbaiki posisi chip keyboard controller. Jika masih ada error, gantilah chip keyboard tersebut.

8 kai bip menandakan memori error pada video adapter. Ganti video card. 9 kali bip menandakan kegagalan chip BIOS. Biasanya bukan disebabkan posisi kurang sempurna. 11 kali bip, ganti cache memori.









Mendeteksi Kesehatan Hardware
Lewat BIP



Pada beberapa kasus, masalah tersebut dapat di deteksi lebih awal sehingga BIOS tidak dapat mengakses video card dan tidak dapat menampilkan pesan kesalahan tersebut. Jika seperti ini yang terjadi, BIOS akan mengeluarkan suara ‘bip’ yang memiliki pola tertentu yang sesuai dengan kesalahan yang diidentifikasinya.

Suara ‘bip’ tunggal saat proses booting setelah tampilnya pesan startup pada monitor adalah normal dan tidak ada kegagalan. ‘Bip’ yang dimaksud disini adalah yang dihasilkan pada saat prosedur POST belum selesai dan belum ada informasi apapun yang ditampilkan pada layar. Kode ‘Bip’ BIOS ini bergantung tipe dan BIOS yang Anda miliki. Yang populer adalah AMI dan Award BIOS. Oleh karena itu, tulisan ini hanya membahas kedua tipe BIOS tersebut.
AMI BIOS
1 X suara BIP
Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk
merefreshnya.

2 X
Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya
ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.

3 X
Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama
pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.

4 X
Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer
yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.

5 X
Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak
terpasang benar ke dalam socketnya.

6 X
Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.

7 X
Kesalahan prosesor.

8 X
Kesalahan baca/tulis memory display.

9 X
Kerusakan BIOS.

10 X
Kesalahan CMOS.

11 X
Kerusakan cache memori.




AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak
berfungsi dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode
bip pada BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse, mengkombinasikan bip panjang dan pendek.

1 bip panjang
Masalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau
juga chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.

1 bip panjang, 2 bip pendek
Kesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan
pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak terpasang dengan baik.

1 bip panjang, 3 bip pendek
Sama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem
video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar.

Suara bip sambung menyambung
Dapat disebabkan memori atau video card.



Ada beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk setiap BIOS. Pedoman umum ini hanya dapat digunakan untuk kesalahan yang terdeteksi sebelum dan saat Power On Self Test (POST). Kita sudah mengenal prosedur yang dilakukan komputer saat mulai dihidupkan, dan ini akan sangat membantu dalam mendiagnosa masalah yang ada.

Pertama kali saat komputer dinyalakan, power supply akan mengirimkan daya ke semua komponen. Bila pada saat dinyalakan tidak ada reaksi apapun, maka periksalah power supply internal yang terletak pada komputer Anda. Untuk mengetesnya, kita bisa menggunakan LED (Light Emiting Diode) dan kemudian pasang pada POWER LED connector. Jika nyala, berarti power supply masih bagus.

Kemudian, jika semua komponen sudah mendapat daya yang cukup, prosesor akan bekerja mencari intruksi. Ia akan mencari intruksi ini pada ROM BIOS. Untuk prosesor, kemungkinannya adalah panas yang berlebih akibat overclock atau posisi tidak sempurna. Untuk BIOS, kemungkinannya kecil bahwa letak chip BIOS tidak sempurna.

Cek BIOS dapat dilakukan pada komputer lain. Beberapa virus sudah dapat merusak program BIOS. Jika POST mau berlanjut tapi tidak selesai, kemungkinan besar masalah ada pada motherboard. Untuk yang ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan komponen minim sudah terpasang, yaitu prosesor, memori terisi dengan tepat, video card, dan sebuah drive, dan pastikan semua komponen ini terpasang dengan benar. Komponen yang tersolder tidak boleh ada yang hilang.
Lepaskan komponen-komponen yang tidak wajib, seperti ekspansi card, periferal eksternal seperti printer, scanner dan lain-lain, karena pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem, dan coba pasang satu-persatu card tersebut untuk mengujinya.

Cek ulang setting jumper pada motherboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier, dan jumper tegangan. Dan pastikan juga jumper BIOS berada pada posisi semestinya.

Ubah setting BIOS ke setting default untuk memastikan masalah tidak terletak pada setting BIOS yang berlebihan. Contohnya dengan menurunkan read/write access time memori dan hard disk. Cek semua koneksi kabel pada motherboard sudah benar. Cek apakah ada komponen yang mengalami panas berlebih. Jika ada, ubah setting BIOS dan setting yang lebih rendah.


PENANGANAN LANJUT

Untuk kasus 1, 2, dan 3 kali bunyi bip, cobalah perbaiki posisi memori dahulu. Jika masih terjadi, ada kemungkinan memori rusak. Ganti dengan memori baru. Untuk 4, 5,
7 dan 10 kali bip, motherboard rusak dan harus diperbaiki atau diganti. Untuk 6 kali bip, coba perbaiki posisi chip keyboard controller. Jika masih ada error, gantilah chip keyboard tersebut.

8 kai bip menandakan memori error pada video adapter. Ganti video card. 9 kali bip menandakan kegagalan chip BIOS. Biasanya bukan disebabkan posisi kurang sempurna. 11 kali bip, ganti cache memori.




































Mengenal Universal Serial Bus (USB)


Mengenal Universal Serial Bus (USB)

USB merupakan port standard yang ada di komputer saat ini, setiap komputer yang kita beli saat ini selalu dilengkapi setidaknya satu atau lebih konektor USB. Konektor-konektor USB tersebut dapat ditancapi berbagai perangkat mulai dari mouse sampai printer secara mudah dan cepat. Sistem operasi saat ini juga sangat mendukung keberadaan USB, mulai versi windows xp ke atas bahkan sudah terdapat installer berbagai perangkat USB yang include dalam satu paket program windows tersebut.
Dibandingkan dengan menyambungkan perangkat ke jenis port lain yang terdapat di komputer, penggunaan port USB sangat-sangat mudah. Satu dekade lalu sebelum tersedia port USB di komputer kita. menyambungkan suatu perangkat ke komputer bisa membuat kepala pusing. Masalah tersebut antara lain:
• Printer harus disambungkan ke port parallel, padahal sebagian besar komputer yang diproduksi saat itu bahkan sampai saat ini hanya dilengkapi dengan satu port paralel saja. Zip drive yang membutuhkan koneksi speed tinggi juga menggunakan port paralel untuk dapat terhubung ke komputer. Speed yang dibutuhkan adalah transfer data berkecepatan tinggi, sedangkan port paralel tidak mampu mengakomodir kecepatan tinggi tersebut sehingga kita harus bersedia berlama-lama menunggu hanya untuk satu proses copy data kecil saja.
• Modem, beberapa jenis printer, dan kamera digital menggunakan port serial untuk bisa terhubung ke komputer, padahal sebagian besar komputer yang diproduksi saat itu hanya memiliki maksimal dua port serial. Sekedar info port serial dikenal sangat lambat dalam proses transfer data, karena data ditranfer secara serial bit per bit.
• Piranti yang memerlukan koneksi yang lebih cepat harus dipasang dengan card tersendiri, yang tentu saja hal ini membutuhkan space tersendiri jika ingin dipasang di slot card komputer. beruntung jika masih ada sisa slot di komputer kita 
Tujuan diciptakannya USB adalah untuk mengakhiri masalah tersebut. Universal Serial Bus (USB) menyediakan cara tunggal, standar dan mudah untuk menghubungkan device ke komputer sampai dengan 127 perangkat dalam satu port USB.
Beberapa contoh perangkat yang telah dibuat dalam versi USB antara lain:
• Printer
• Scanner
• Mouse
• Joystick
• Kamera Digital
• Webcam
• Modem
• Load speaker
• Telepon
• Video phone
• dll

KABEL DAN KONEKTOR USB
Menyambungkan perangkat USB ke komputer sangatlah mudah. Anda hanya perlu mencari port USB di bagian belakang komputer anda, kemudian tancapkan konektor USB ke port USB tersebut, dan selesai.


Salah satu contoh port USB di komputer

Jika perangkat yang anda tancapkan adalah perangkat baru yang belum pernah terinstal di komputer anda sebelumnya, sistem operasi komputer anda secara otomatis akan mencoba mengenalinya dengan auto detect. Jika driver perangkat tersebut sebelumnya sudah terinstal di komputer maka anda dapat langsung menggunakan perangkat tersebut. Perangkat USB tersebut dapat di disambung-putus kapanpun dibutuhkan. Mudah bukan? 

konektor USB tipe A

Konektor USB tipe B
Banyak jenis perangkat USB dilengkapi dengan kabel konektor USB sendiri. Ada 2 jenis konektor USB yang ada di pasaran yakni konektor USB tipe A dan tipe B. USB standard menggunakan konektor jenis A dan B untuk mencegah kebingungan konsumen. Gunakanlah konektor jenis A untuk socket USB jenis A dan Konektor jenis B untuk socket USB jenis B.
USB HUB
Sebagian besar komputer yang ada saat ini hanya dilengkapi paling banyak 4 port USB. Bagaimana jika anda membutuhkan lebih dari 4 port USB untuk perangkat anda? Tentu saja anda dapat menggunakan USB hub. Saat inipun sudah banyak tersedia USB hub di pasaran mulai dari belasan ribu rupiah anda sudah bisa mendapatkannya. USB standard mampu mendukung sampai 127 perangkat dalam satu port, salah satu di antaranya adalah USB hub.


USB hub untuk konektor tipe A.
Umumnya USB hub mempunyai 4 port, dalam beberapa jenis lain dapat lebih dari itu. Tancapkan USB hub ke port USB yang ada di komputer anda, kemudian tancapkan perangkat USB anda ke hub tersebut. Dengan menyambungkan hub-hub tersebut satu sama lain anda dapat menyediakan sampai puluhan port USB di komputer anda.
USB standard mampu memberikan supply tegangan ke perangkat yang terhubung dengan port tersebut. Tentu saja perangkat yang membutuhkan power tinggi seperti printer dan scanner harus memiliki power suply sendiri, tetapi perangkat yang hanya memerlukan catu daya rendah seperti mouse dan kamera digital dapat memperoleh catu daya langsung dari USB. Catu USB mencapai 500mA pada tegangan 5 V.
PROSES YANG TERJADI di USB
Ketika host (komputer) mencatu perangkat USB, host mendata perangkat yang terhubung ke bus USB dan menyiapkan alamat memori untuk masing-masing perangkat tersebut. Proses tersebut disebut enumerasi. Perangkat USB tersebut juga langsung diinisialisasi oleh host ketika terhubung ke bus USB. Host juga mencoba mencari dan memilihkan tipe transfer data apa yang cocok untuk perangkat tersebut. Sebagai contoh:
• Interrupt – untuk perangkat yang hanya memerlukan transfer data kecil seperti: mouse dan keyboard
• Bulk – untuk perangkat yang memerlukan transfer data besar seperti: printer
• Isochronous – untuk perangkat yang memerlukan transfer data dua arah, dan memerlukan resolusi tinggi seperti: speaker dan webcam

Host dapat juga mengirim perintah dan mendata parameter-parameter yang diperlukan dengan menggunakan control packet.
Setelah perangkat didata oleh host, host kemudian mengatur total bandwith yang diperlukan oleh perangkat yang menggunakan mode isochronous dan interrupt. Perangkat dengan mode transfer data tersebut dapat menggunakan sampai 90 persen dari total 480 Mbps yang disediakan port USB. Setelah 90 persen bandwith tersebut dipakai, host akan menolak akses ke perangkat isochronous dan interrupt yang lain. Control packet dan paket untuk transfer data tipe bulk kemudian menggunakan total bandwith yang tersisa tersebut (sedikitnya 10 persen).
Universal Serial Bus (USB) membagi bandwith yang tersedia dalam bentuk frame-frame, host kemudian mengontrol frame-frame tersebut. Frame mengandung 1500 byte, yang terbentuk setiap milidetik. Dalam frame, perangkat dengan mode transfer data isochronous dan interrupt mendapatkan jatah bandwith tersendiri sesuai dengan kebutuhan bandwith perangkat tersebut.
KARAKTERISTIK USB
USB mempunyai karakteristik sebagai berikut:
• USB dapat disambungkan ke 127 perangkat, baik tersambung secara langsung atau melalui hub.
• Dengan kabel USB tunggal perangkat USB dapat terhubung sejauh 5 meter dari komputer. Dengan hub perangkat USB dapat terhubung sejauh 30 meter, dengan hanya menggunakan 6 kabel hub saja.
• Dengan USB 2.0 kecepatan transfer data dapat mencapai 480 Mbps (Megabits per second).
• Kabel USB mempunyai dua kabel untuk power yakni +5V dan ground serta sepasang kabel sebagai kabel data.
• Pada kabel USB terdapat power yang mampu menyuplai sampai 500 mA pada tegangan 5 V.
• Perangkat seperti mouse dapat langsung mendapatkan catu daya secara langsung dari USB. Printer memerlukan catu tersendiri sehingga tidak memerlukan catu dari komputer.
• Perangkat USB dapat disambung-putus dari komputer kapanpun dibutuhkan dengan mudahnya.


Penampang bagian dalam kabel USB: terdapat dua kabel untuk catu: + 5V (kabel merah), ground (abu-abu) dan sepasang kabel untuk transfer data (kuning dan biru). Kabel-kabel tersebut dilapisi oleh lapisan pelindung kabel.
USB TIPE 2.0
USB 2.0 Standard dirilis di pasaran sejak April 2000 yang merupakan versi upgrade USB seri 1.1. USB 2.0 (High-speed USB) menyediakan bandwith tambahan untuk aplikasi multimedia dan penyimpanan yang mempunyai kecepatan transfer data 40 kali lipat lebih cepat bila dibandingkan dengan USB versi 1.1. USB 2.0 juga menggunakan konektor dan kabel yang sama seperti versi pendahulunya sehingga perangkat yang dulu memanfaatkan versi sebelumnya dapat juga dipakai di USB 2.0.
USB 2.0 Mampu mendukung tiga mode speed (1.5, 12 dan 480 Mbps), USB 2.0 mampu mendukung perangkat berbandwith rendah seperti keyboard dan mouse sebaik perangkat berbandwith tinggi seperti web cam beresolusi tinggi, scanner, printer dan sistem memori berkapasitias tinggi. USB 2.0 memungkinkan pengguna untuk menjalankan berbagai perangkat USB dalam satu waktu secara simultan, tanpa mengalami gangguan sedikitpun.
Referensi
computer.howstuffworks.com
Biografi Penulis

Mokh. Sholihul Hadi, lahir di Jombang 25 Mei 1982. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang tahun 2004. Terhitung sejak tahun yang sama mengabdikan diri menjadi PNS sebagai dosen di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Beberapa penghargaan yang pernah diperoleh antara lain: Nominator Peneliti Muda terbaik tingkat Nasional bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa oleh LIPI tahun 2006, Medali Emas Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2004, Medali Emas sebagai Peneliti Remaja terbaik tingkat Nasional bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa oleh LIPI tahun 2004, Medali Perak Lomba Karya Ilmiah Olahraga Mahasiswa Indonesia Direktorat Jenderal Olahraga Republik Indonesia tahun 2004, dll. Bidang penelitian yang sedang ditekuni antara lain: Robotika, Elektronika Medis, Artificial Intelligent, dan Nano Technology.


fdisk partition

BAB I
PENDAHULUAN

Sebelum kita belajar cara mempartisi dan memformat harddisk, terlebih dahulu kita memahami Disket dan Drive Disket, Harddisk dan Drive Hasrddisk, juga tentang CD-ROM dan DRIVE CD-ROM, CD-R/RW dan DRIVE CD-RW serta DVD dan DRIVE DVD.

 DISKET DAN DRIVE DISKET
 HARDDISK DAN DRIVE HARDDISK
 CD-ROM DAN DRIVE CD-ROM
 CD-R/CD-RW DAN DRIVE CD-RW
 DVD DAN DRIVE DVD

 DISKET DAN DRIVE DISKET

Diskette Atau Floppy Disk.

Diskette atau floppy disk (FD) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi disket, yaitu sebuah media untuk penyimpanan data. Disket terdiri dari 2 jenis, antara lain:

1. DISKET 1.2 MB

Disebut disket 1.2 MB karena memang disket ini berkapasitas 1.2 MB atau 1.213.952 Bytes. Jenis disket ini disebut juga dengan DSHD (Double Side High Density). Pasangan disket ini adalah DRIVE 1.2 MB yang umumnya merupakan drive A. Dan saat ini disket ini sudah jarang digunakan, dan DRIVE 1.2 MB pun sudah jarang dipasang di dalam komputer.

2. DISKET 1.44 MB

Sama dengan diatas, disebut 1.44 MB karena memang disket ini berkapasitas 1.44 MB atau 1.457.664 bytes. Karena bentuknya yang kecil, maka disket ini disebut juga dengan disket kecil atau disket mini (Mini Disk). Pasangan disket ini adalah DRIVE 1.44 MB yang umumnya merupakan drive B.

Pada saat ini, kebanyakan komputer tidak lagi dipasang DRIVE 1.2 MB, melainkan DRIVE 1.44 MB. Jika komputer anda hanya dipasang DRIVE 1.44 MB, maka drive tersebut akan dianggap drive A

Drive Disket

Agar kita dapat menggunakan disket 1.2 MB, maka alat yang perlu kita pasangkan ke dalam komputer kita adalah DRIVE 1.2 MB. Drive ini nanti akan menjadi DRIVE A (Penggerak Disket A). kedalam drive inilah disket 1.2 MB dimasukkan.

Dan agar kita dapat menggunakan disket 1.44 MB, maka alat yang perlu kita pasangkan ke dalam komputer kita adalah DRIVE 1.44 MB. Drive ini nanti akan menjadi DRIVE B (penggerak disket B). Tetapi jika drive 1.2 MB tidak dipasang, maka drive ini nanti akan dianggap menjadi DRIVE A.

Jika komputer dipasangkan 2 buah drive disket, maka DRIVE 1.2 MB (Menjadi Drive A) umumnya dipasang dibagian atas, dan DRIVE 1.44 MB (Menjadi Drive B) dipasang dibagian bawah drive 1.2 MB

 HARDDISK DAN DRIVE HARDDISK

Harddisk (HD) adalah suatu media penyimpan data berkapasitas besar yang dipasangkan didalam komputer. Sebuah harddisk dapat mengantikan ratusan bahkan ribuan disket, tergantung kapasitas dari harddisk itu sendiri. Harddisk lebih cepat dibandingkan disket, CD maupun DVD. Agar kita dapat menggunakan windows, maka salah satu syaratnya adalah komputer terpasang harddisk. Dahulu kala, sebelum windows ada, lebih tepatnya pada jaman MS-DOS atau pada jaman komputer CGA (Color Graphic Adapter), harddisk berkapasitas 40 MB (Megabyte) sudah sungguh luar biasa, maksudnya sudah sangat besar (perhatikan ukurannya megabyte). Tetapi saat ini, harddisk berkapasitas seperti itu tidak ada apa-apanya lagi, karena besarnya program-program yang ada pada saat ini.

Saat ini, kapasitas harddisk yang tersedia dipasaran 40 GB (Gigabyte), 80 GB dan seterusnya. Kapasitas harddisk dari tahun ke tahun terus meningkat sesuai dengan berkembangnya teknologi. Sedangkan harga tergantung merek, kualitas dan kapasitas harddisk itu sendiri.

Jika komputer anda terpasang DRIVE 1.2 MB, maka komputer anda akan memiliki DRIVE A, dan jika komputer anda terpasang DRIVE 1.44 MB, maka komputer anda memiliki DRIVE B, dan jika komputer anda juga terpasang Harddisk, maka komputer anda akan memiliki DRIVE C. jadi komputer anda akan memiliki 3 buah drive yaitu DRIVE A, DRIVE B dan DRIVE C.

Dan apabila komputer anda terpasang DRIVE 1.44 MB dan juga Harddisk, sedangkan DRIVE 1.2 MB tidak terpasang, maka komputer anda akan memiliki 2 buah drive, yaitu DRIVE A dan DRIVE C, sedangkan DRIVE B tidak ada.

Di lain pihak, apabila komputer anda tidak terpasang DRIVE 1.2 MB, dan juga tidak terpasang DRIVE 1.44 MB, tetapi komputer anda terpasang Harddisk, maka komputer anda akan memiliki DRIVE C. karena harddisk akan selalu menempati DRIVE C, sedangkan DRIVE A dan DRIVE B tidak ada.

Satu unit komputer dapat dipasang hingga 2 atau 3 buah harddisk, tetapi pada umumnya satu unit komputer menggunakan 1 buah harddisk, dan jika ingin tambahan pada umumnya hingga 2 buah harddisk.

Sebuah harddisk dapat di partisi (di bagi) menjadi beberapa bagian. Jika harddisk anda di partisi menjadi 2 bagian, Maka bagian pertama akan menjadi DRIVE C dan bagian lain menjadi DRIVE D. dan jika komputer anda juga dipasang DRIVE 1.44 MB, maka komputer anda akan memiliki 3 buah drive: DRIVE A, DRIVE C dan DRIVE D.

 CD-ROM DAN DRIVE CD-ROM

CD-ROM yang merupakan singkatan dari Compact Disc-Read Only Memory, adalah sebuah jenis penyimpan data berkapsitas besar. CD-ROM digunakan untuk menyimpan program-program besar seperti Microsoft Windows, Microsoft Office dan lain-lain. Juga digunakan untuk menyimpan film dan lagu-lagu seperti yang terdapat di ‘softwere house’ dan rental-rental CD. CD-ROM tidak dapat kita isi dengan komputer, tetapi CD-ROM hanya dapat dibaca. Artinya CD-ROM tidak dapat kita gunakan untuk menyimpan data-data atau mencopy program yang kita inginkan kedalamnya, CD-ROM hanya dapat diisi dengan mesin tertentu. Tetapi kini sudah tersedia 2 buah jenis CD yang dapat kita isi sendiri, namanya CD-R dan CD-RW, dan 2 buah jenis DVD yang juga dapat kita isi sendiri, namanya DVD-R dan DVD-RW.

Agar dapat meng-install program ke dalam windows, maka drive CD-ROM perlu kita pasang terlebih dahulu ke dalam komputer, sebab saat ini sofware disimpan dalam CD-ROM. Selain drive CD-ROM, bisa juga dipasangkan drive DVD. Sebab saat ini juga sudah banyak film dan softwere disimpan dalam DVD. Sebagai contoh, software sistem operasi Windows Vista diluncurkan ke dalam dua bentuk: CD-ROM dan DVD. Jika komputer anda terpasang drive CD-ROM atau drive CD-RW, dan program yang akan di-install disimpan dalam piringan DVD, maka anda tidak dapat meng-install program tersebut. Sebab drive CD-ROM dan drive CD-RW tidak dapat membaca piringan DVD. Tetapi drive DVD dapat membaca piringan CD-ROM maupun piringan DVD.

Agar Anda dapat menggunakan CD-ROM, maka alat yang perlu anda beli adalah DRIVER CD-ROM. DRIVE CD-ROM inilah alat untuk memutar CD-ROM. Sama seperti Floppy Disk (disket), agar dapat menggunakan disket 1.44 MB, maka harus membeli drive 1.44 MB. Drive CD-ROM 40x artinya drive CD-ROM yang memiliki kecepatan (speed) 40 kali. CD-ROM biasanya disingkat denga kata CD saja, dan DRIVE CD-ROM biasanya disingkat dengan DRIVE CD.

Jika komputer anda terpasang drive CD-ROM, maka drive CD-ROM akan manjadi drive D. Tetapi jika harddisk dipartisi menjadi 2 bagian (DRIVE C dan D), maka drive CD-ROM akan menjadi DRIVE E. dan jika harddisk dipartisi menjadi 3 bagian (C, D dan E) maka drive CD-ROM akan menjadi DRIVE F.
Drive komputer bisa dari A sampai Z.

 CD-R, CD-RW DAN DRIVE CD-RW

CD-R (Compact Disc Recordable) adalah sebuah jenis CD yang dapat kita isi sendiri dengan komputer. Baik bentuk fisik maupun kapasitas sama seperti CD-ROM. Sekali CD-R kita isi, maka isinya tidak dapat lagi kita hapus atau kita ganti, hanya dapat ditambah hingga penuh. Sedangkan CD-RW (Compact Disc Rewritable) adalah sebuah jenis CD yang isinya dapat kita hapus jika diinginkan, dan mengisinya kembali dengan data-data yang lain.

Agar kita dapat merekam/ menyimpan data-data ke dalam CD-ROM maupun CD-RW, maka alat yang perlu kita beli adalah DRIVE CD-RW. Cara menggunakan CD-R sama dengan CD-RW. Setelah CD-R atau CD-RW selesai kita isi, selanjutnya CD-R atau CD-RW sudah dapat dibaca menggunakan drive CD-ROM, drive CD-RW maupun dengan drive DVD.

Saat ini, kapasitas tertinggi CD-R maupun CD-RW di pasaran adalah 700 MB. Jika anda membeli CD-R atau CD-RW jangan lupa melihat kapasitas yang tercantum di sampul CD-R atau CD-RW tersebut. Jika kapasitasnya tidak tercantum, tanyakan pada penjual CD tersebut berapa kapasitasnya, demikian dengan kecepatannya. Sebab jika DRIVE CD-RW anda berkecepatan 32x12x48x misalnya, maka drive CD-RW anda hanya dapat menggunakan CD-R atau CD-RW yang berkecepatan 52x ke bawah. Atau dengan kata lain, DRIVE CD-RW anda tidak dapat menggunakan CD-R atau CD-RW yang berkecepatan 52x keatas (misalnya 56x).

Jika komputer anda terpasang harddisk, drive CD-ROM dan drive CD-RW, maka urutan drive dalam komputer anda adalah sebagai berikut: harddisk (selalu DRIVE C), drive CD-ROM menjadi DRIVE D dan drive CD-RW menjadi DRIVE E. Perlu diperhatikan Posisi drive CD-ROM dan CD-RW tergantung jumper yang terpasang pada drive CD-ROM dan drive CD-RW. Jika pada drive CD-ROM jumper yang terpasang adalah master, dan pada drive CD-RW jumper yang terpasang adalah slave, maka drive CD-ROM akan menjadi master (DRIVE D) dan drive CD-RW akan menjadi pembatu (DRIVE E). Sebaliknya jika pada drive CD-ROM jumper yang terpasang adalah Slave, dan pada drive CD-RW jumper yang terpasang adalah Master, maka drive CD-ROM akan menjadi pembantu (DRIVE E) dan CD-RW akan menjadi master (DRIVE D). Jika anda menginginkan, anda dapat mengubah jumper pada drive CD-ROM dengan mencabut Jumper yang berada di belakang CD-ROM dan memindahkannya ke master atau slave, demikian juga dengan drive CD-RW. Misalkan anda ingin CD-ROM menempati drive D dan CD-RW menjadi drive E, maka caranya adalah sebagai berikut: buka kembali drive CD-ROM dan CD-RW jika kedua drive tersebut terlanjur terpasang pada komputer anda. Cabut jumper yang terdapat dibagian belakang CD-ROM, kemudian pindahkan ke posisi Master. Dimana posisi master atau slave di situ ada di buat keterangan. Kemudian cabut jumper yang terdapat di bagian belakang CD-RW, kemudian pindahkan ke posisi Slave. Setelah selesai, pasang kembali drive CD-ROM dan drive CD-RW ke dalam komputer. Hidupkan kembali komputer, dan lihat hasilnya, drive CD-ROM akan menjadi drive D dan drive CD-RW akan menjadi drive E.


Jika harddisk di partisi menjadi 2 bagian , maka urutan drive dalam komputer anda nanti adalah sebagai berikut: harddisk bagian pertama DRIVE C, harddisk bagian ke dua DRIVE D, drive CD-ROM menjadi DRIVE E dan drive CD-RW menjadi DRIVE F. dan jika harddisk dibagi menjadi 3 bagian, maka drive CD-ROM menjadi DRIVE F dan drive CD-RW menjadi DRIVE G.

KETERANGAN TAMBAHAN: jika komputer anda sudah terpasang drive CD-RW, maka anda tidak perlu lagi memasang drive CD-ROM. Sebab drive CD-RW dapat membaca piringan CD-ROM. Dan semua kemampuan yang ada di dalam drive CD-ROM sudah ada dalam drive CD-RW. Drive CD-RW juga dapat digunakan untuk menginstall program, memutar musik, memutar film dan lain-lain. Tetapi jika anda membutuhkan transfer data antara CD, anda dapat memasang drive CD-RW anda dengan drive CD-ROM atau dengan drive DVD-RW, pasangan yang terbaik adalah DVD-RW. Selain transfer data antara CD dan lain-lain, sekarang komputer anda sudah dapat membaca DVD. Dan keuntungan lain, misalkan suatu waktu drive CD-RW anda rusak, anda tetap dapat memburning (membakar/mengisi) CD-R atau CD-RW menggunakan drive DVD-RW. Sebab drive DVD-RW dapat digunakan untuk memburning CD-R, CD-RW, DVD-R maupun DVD-RW. Demikian sebaliknya, jika drive DVD-RW anda suatu ketika rusak, anda masih tetap dapat memburning CD-R dan CD-RW mengguankan drive CD-RW. Jika anda membeli komputer baru, sebaiknya langsung pasang drive DVD-RW.

 DVD DAN DRIVE DVD

DVD (Digital Vidio Disc) adalah sebuah piringan optik (optical disc) berkapasitas tinggi, dan bentuk fisiknya sama seperti CD-ROM. Tetapi kualitas DVD lebih baik dibandingkan CD-ROM dan kapasitasnya pun lebih besar. Untuk memutar DVD digunakan DRIVE DVD, sama seperti CD-ROM dengan drive CD-ROM, atau CD-R/CD-RW dengan drive CD-RW. Jika anda memutar film dengan DVD, maka suaranya akan lebih menggelegar dan gambarnya lebih baik.

DRIVE DVD terdiri 2 jenis: DRIVE DVD-R dan DRIVE DVD-RW, dan piringan DVD juga ada 2 jenis: DVD-R dan DVD-RW. Drive DVD-R maupun drive DVD-RW dapat digunakan untuk membaca piringan CD-ROM maupun DVD, menjalankan program yang disimpan dalam piringan CD-ROM maupun piringan DVD, menginstall program, menjalankan musik, memutar film dan lain-lain. Kemudian kelebihandari pada drive DVD-RW dapat digunakan untuk memburning (membakar/mengisi) piringan DVD-R dan DVD-RW, bahkan memburning CD-R maupun CD-RW. Sedangkan drive DVD-R hanya dapat membaca CD-ROM dan DVD, tidak dapat digunakan untuk memburning DVD-R, DVD-RW, CD-R maupun CD-RW.

Piringan DVD-R sama seperti piringan CD-R, piringan ini dapat kita isi sendiri dengan komputer, tetapi sekali DVD-R kita isi maka isinya tidak dapat lagi kita hapus atau kita ganti, hanya dapat di tambah hingga penuh. Sedangkan piringan DVD-RW sama dengan piringan CD-RW, isinya dapat kita hapus dan mengisinya kembali dengan data-data yang lain. Teknologi yang sama juga digunakan DVDCam (handycam yang menggunakan DVD). Piringan DVD-R atau DVD-RW yang digunakan handycam, juga dapat di baca oleh drive DVD-RW yang terpasang pada komputer kita, selanjutnya video yang berada dalam piringan DVD-R atau DVD-RW dapat di burning menjadi VCD (Video Compact Disc) atau menjadi DVD VIDEO sesuai dengan keinginan kita. DVD-VIDEO sama seperti VCD, bedanya VCD disimpan dalam CD sedangkan DVD-VIDEO disimpan dalam DVD.

Drive DVD-RW dapat dipasang bergandengan dengan drive CD-ROM maupun dengan drive CD-RW. Misalkan komputer anda sudah terpasang drive CD-ROM dan drive CD-RW, dan anda ingin memasang drive DVD-RW, sebaiknya anda melepaskan drive CD-ROM. Sebab pasangan yang terbaik adalah drive DVD-RW dengan drive CD-RW. Agar susunan drive mudah dibaca (berurut), sebaiknya DRIVE DVD-RW dipasang bagian atas dan diubah menjadi Master, dan DRIVE CD-RW di pasang di bagian bawah dan diubah menjadi Slave. Jika sewaktu-waktu DVD-RW rusak, anda masih dapat memburning (mengisi) CD-R atau CD-RW dengan drive CD-RW. Dan jika drive CD-RW rusak, anda tetap dapat memburning CD-R, CD-RW, DVD-R dan DVD-RW dengan DRIVE DVD-RW.

CATATAN:
Semua kemampuan yang ada di dalam drive CD-ROM sudah ada dalam drive CD-RW, dan semua kemampuan yang ada di dalam drive CD-RW sudah ada dalam drive DVD-RW. Jika anda membeli komputer baru, sebaiknya langsung pasangkan drive DVD-RW. Jika anda ingin 2 buah drive, sebaiknya DRIVE DVD-RW dengan DRIVE DVD-RW, atau DRIVE DVD-RW dengan DRIVE CD-RW.

BAB II
BIOS
(BASIC INPUT/OUTPUT SYSTEM)


Mengenal BIOS
Prosesor merupakan otak sebuah sebuah komputer yang mengeksekusi semua perintah-perintah yang ada. Prosesor bisa mengetahui kapan memori siap untuk dibaca dan ditulisi, berapa kecepatan kerja yang harus dipakai, drive apa yang saja yang terhubung pada PC tidak lain yakni dengan sebuah perangkat yang bisa mengendalikan semua itu yaitu BIOS.

Basic Input Output System (BIOS) merupakan firmware atau software kecil yang diisikan pada sebuah chip untuk mengatur dan mengkonfigurasikan sistem PC. Ia pengatur dan pengendali kerja sistem komputer saat pertama kali hendak bekerja, sebelum masuk kesistem operasi.

Pada sistem operasi berbasis 32-bit atau di atasnya seperti Window 95 atau yang lebih baru, BIOS lebih banyak dibutuhkan saat sistem melakukan booting awal. Setelah sistem masuk ke sistem operasi, BIOS tidak berperan terlalu banyak karena sebagian besar tugasnya sudah diambil alih oleh sistem operasi.

Secara lengkap, BIOS pada motherboard modern memiliki tugas antara lain:
1. Mendeteksi dan melakukan konfigurasi perangkat-perangkat media penyimpan standar yang biasanya dimiliki sebuah PC. Perangkat-perangkat ini misalnya harddisk, drive optik,floppy drive, dan lain-lain.
2. Melakukan Power On Self Test (POST) untuk mendeteksi, apakah perangkat-perangkat vital sudah terinstal dengan benar pada sistem PC.
3. Mendeteksi dan menentukan letak sistem oprasi yang terpasang pada PC.
4. Melakukan pengaturan waktu secara real time. waktu yang diatur pada BIOS ini nantinya juga akan digunakan pada sistem oprasi.
5. Melakukan konfigurasi memori utama maupun memori cache yang terdapat pada sistem.
6. Mendeteksi dan melakukan pengaturan untuk port-port yang terpasang pada motherboard PS/2, USB, Port Paralel, Port Serial, dan lain-lain.
7. Mendeteksi dan melakukan pengaturan frekuensi kerja yang dipakai pada prosesor, termasuk mendukung beragam tipe prosesor yang mungkin digunakan PC.
8. Melakukan seleksi dan pengaturan untuk fitur-fitur khusus yang ada pada motherboard seperti koreksi kesalahan memori, perlindungan antivirus, dan sebagainya.
9. Melakukan pengaturan untuk fitur-fitur tambahan yang dikerjakan oleh chip-chip tambahan sepeti audio, jaringan, SATA, RAID, dan lain-lain.
10. Mendeteksi dan memonitor untuk fitur-fitur vitalseperti suhu prosesor, kecepatan kipas prosesor, dan tegangan yang digunakan.
11. Melakukan pengaturan tenaga untuk sistem PC.
12. Mendeteksi dan mengatur urutan pencarian perangkat untuk booting awal.
13. Melakukan proteksi untuk keamanan PC.

Dalam melakukan pekerjaannya, BIOS tidak bekerja sendiri. Pada motherboard modern, paling tidak ada 2 komponen lain yang bekerjasama dengan BIOS ini yaitu baterai CMOS (Complementary Metal-Oxid Semiconductor) dan memori CMOS. Dua komponen ini punya tugas yang jelas dan berhubungan satu dengan yang lain.Chip CMOS bertugas menyimpan semua pengaturan yang dilakukan oleh pengguna. Agar pengaturan-pengaturan pada BIOS dapat terus tersimpan dalam chip CMOS yang menggunakan memori NVRAM/TC (Non Volatile RAM/Real-Time Clock) dibutuhkan suplai arus listrik yang tak terputus. Disinilah fungsi baterai CMOS yang bertugas menyuplai arus terus menerus sehingga pengaturan BIOS yang telah dibuat pada chip CMOS tidak hilang.

Chip CMOS sendiri bentuknya beragam. Jika pada generasi pentium-III atau sebelumnya bentuknya mirip dengan IC yang beredar, saat ini chip CMOS bentuknya lebih ramping dan biasanya hanya berbentuk bujur sangkar dengan ukuran yang sangat kecil. Meski ukurannya kecil, rata-rata chip CMOS pada motherboard modern berisi program BIOS dengan kapasitas 4 MB. Sementara, baterai CMOS yang banyak dipakai umumnya berbentuk bundar pipih terbuat dari lithium dari tipe CR2032 yang cukup tahan bekerja hingga ribuan jam. Baterai jenis ini dapat diganti dengan mudah bila kemampuannya sudah menurun atau habis. Beberapa motherboard tidak menggunakan baterai dari jenis seperti ini tetapi menggunakan baterai CMOS yang tertanam mati pada motherboard, dengan masa pakai sekitar 10 tahun atau lebih, tergantung pemakaian. Namun pemakaian baterai tanam sudah jarang digunakan. Baterai jenis ini sengaja digunakan dengan asumsi pemakaian motherboard tidak akan lebih dari 10 tahun. Namun, bila baterai jenis ini bermasalah, sulit untuk menggantinya, kecuali membeli motherboard yang baru. Bila baterai CMOS tidak bekerja dengan baik, bisa dipastikan pengaturan-pengaturan yang dibuat pada BIOS akan terganggu, atau bahkan hilang sama sekali. Indikasi pertama gagal berfungsinya baterai biasanya ditandai dengan kacaunya penanggalan. Pada motherboard modern jika ada gangguan pada baterai CMOS ini, sistem akan melakukan peringatan agar baterai segera diganti. Namun, saat baterai diganti, berarti chip CMOS tidak mendapatkan arus sama sekali.

Dalam keadaan seperti ini, pengaturan BIOS yang telah ada sebelumnya akan hilang dan sistem kembali pada setting default alias konfigurasi BIOS yang diberikan dari pabriknya.

BIOS (Basic Input Ouput System) merupakan sebuah chip yang diisi dengan cara elektromagnetis (pencahayaan), dan umumnya tersimpan dalam chip EPROM (Erasable Programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable PROM) sehingga teknologi saat ini dapat mengupdate BIOS (flashing). Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll tergantung dari merek Motherboard yang digunakan, biasanya Motherboard yang ada pada computer build up terdapat BIOS yang dibuat sendiri dari vendornya (seperti: Dell, Hp, Acer).

Beberapa pilihan pada BIOS Setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi komputer kita, sebagai contoh Setup untuk optimalisasi memori, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk memori dan processor dapat dilakukan melalui pilihan di BIOS. Apabila kita melewatkan untuk mengaktifkan cache memory maka yang terjadi adalah lambatnya kerja komputer. Padahal cache memory dapat mempercepat kinerja dengan cara membantu transfer data dari memory utama ke processor.


Ada banyak pilihan di dalam BIOS, umumnya dibagi dalam beberapa kategori. seperti: Standard CMOS, BIOS Features, Power Management, IntegratedSystems,dll.

Setiap kategori terdiri dari beberapa pilihan, misalnya:
• Standar CMOS Setup: konfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd, drive, dan video
• Bios Features Setup: konfigurasi untuk tingkat lanjutan seperti Virus warning, CPU internal Cache, External Cache, Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dan lain-lain.
• Advanced Chipset Features: pilihan untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan professional, DRAM timing, CAS Latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode.
• Integrated Peripherals: mengendalikan fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port serial mau pun paralel. Nonaktifkan (disabled) saja yang tidak Anda butuhkan untuk dapat membebaskan IRQ.
• PnP/PCI Configurations: Sebaiknya pilih semua konfigurasi pada pilihan Auto, kecuali port USB atau grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt tersendiri.
• Load BIOS Default & Load SETUP default: untuk mengembalikan fungsi secara standar sebelum diubah-ubah.
• Power Management Setup: Semakin canggih mekanisme penghematan energi, semakin membingungkan pilihan manajemen power-nya.

BIOS juga dapat rusak, misalnya penggunaan yang lama (masa pakai), penggunaan yang salah, atau terkena serangan virus seperti virus CIH. BIOS sebenarnya dapat diperbaiki meskipun memerlukan resource lain, BIOS dapat di update firmwarenya (flashing). Proses perbaikan BIOS dapat dilakukan dengan melakukan pengkopian flash BIOS yang rusak pada Motherboard yang identik dan sejenis. Flashing atau Update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dan lakukan setup software flashing yang didapatkan dari website Motherboard bersangkutan.




BIOS, ibarat Pedang Bermata Dua
BIOS ibarat pedang bermata dua. Jika dapat mengoptimalkannya, maka akan dapat diperoleh peningkatan kinerja yang luar biasa. Namun sebaliknya, jika pengaturan BIOS kurang tepat, maka kinerja yang tinggi dan stabilitas komputer mungkin hanyalah sebatas angan-angan. Bahkan mungkin BIOS akan macet, artinya komputer tidak dapat digunakan lagi. Jadi berhati-hatilah.

BIOS (Basic Input Output System), periferal komputer yang langsung berkomunikasi dan bertugas mengatur perangkat keras komputer. Disimpan pada sebuah chip yang lebih dikenal sebagai ROM (Read Only Memory) BIOS dan bukan murni perangkat keras (hardware). Namun penggabungan antara perangkat keras dan lunak. Istilah teknisnya adalah firmware.

Sebelum PC bekerja sebuah program kecil harus dijalankan terlebih dahulu untuk membangunkan PC, memeriksa status hardware, dan mengatur hubungan antar periferal. Setelah itu, PC dapat berfungsi dengan benar dan mendukung pengiriman data pada hardware setelah sistem operasi dijalankan. Program kecil tersebut adalah BIOS.

1. Peran BIOS
Salah satu peran utama BIOS, me-load sistem operasi. Pada saat menyalakan komputer, processor bekerja mengambil data dengan instruksi dari BIOS, karena BIOS lah yang menyediakan instruksi pengambilan data. BIOS menyediakan sejumlah rutin low level yang digunakan sistem operasi untuk berkomunikasi dengan hardware seperti keyboard, kartu grafis, port serial dan paralel, hard disk, penanda waktu (Real Time Clock - RTC), dan sebagainya.

Rutin low level yang lebih dikenal dengan Intrerrupt Handler bertugas sebagai penerjemah komunikasi antara komponen hardware dan sistem operasi. Umumnya untuk mempercepat akses, rutin interrupt handler disalin atau di-shadow ke RAM.

Semua informasi mengenai BIOS, interrupt handler, identitas dan konfigurasi hardware yang terpasang disimpan dalam suatu chip Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Setup BIOS menyediakan informasi detail mengenai sistem dan dapat dimodifikasi jika diperlukan. Untuk menjaga agar informasi tetap tersimpan, chip CMOS membutuhkan daya listrik yang diambil dari sebuah baterai.

Pada saat komputer dihidupkan BIOS akan memeriksa validitas setup BIOS. Setelah itu me-load interrupt handler dan driver serta melakukan inisialisasi register dan power management. Kemudian memeriksa keberadaan kartu grafis dan sekaligus mengaktifkan BIOS kartu grafis agar processor dan memori kartu grafis diaktifkan.

Langkah selanjutnya BIOS memeriksa apakah proses yang terjadi merupakan cold boot atau warm boot. Jika yang terjadi adalah cold boot, BIOS akan memeriksa RAM dengan melakukan operasi baca dan tulis pada setiap alamat memori. Kemudian memeriksa port PS/2 atau USB untuk mencari keyboard dan mouse. Selanjutnya BIOS memeriksa bus Peripheral Component Interconnect (PCI) dan memeriksa kartu yang terpasang.

Langkah selanjutnya BIOS mengatur Interrupt Request (IRQ), alamat I/O, Direct Memory Access (DMA) dan resource lainnya untuk berkomunikasi dengan processor atau memori utama. Tugas ini cukup berat mengingat resource yang tersedia terbatas, sedangkan jumlah periferal yang ditangani tidaklah sedikit.

Setelah berhasil mengatur semua resource yang tersedia, BIOS kemudian menampilkan beberapa detail mengenai sistem. Informasi yang ditampilkan biasanya mencakup processor, drive floppy dan hard disk, memori, tanggal dan revisi BIOS, kartu grafis, kartu SCSI, dan sebagainya.

BIOS kemudian mencari urutan media simpan yang digunakan untuk boot pada setup CMOS dan memanggil sebuah program kecil yang disebut Bootstrap Loader, yang berfungsi untuk memanggil dan mempersiapkan sistem operasi yang sebenarnya, entah itu DOS, Windows, Linux, dan sebagainya. Jika bootstrap loader tidak ditemukan, BIOS mencoba media selanjutnya. Jika semua media telah dicoba dan BIOS tetap tidak dapat menemukan bootstrap loader, BIOS kemudian menampilkan pesan kesalahan. Jika bootstrap loader ditemukan, kendali proses diserahkan kepada bootstrap loader.


Setelah sistem operasi berhasil di-load dan dijalankan, kemudian BIOS menjadi perantara antara hardware dan software yang dikenal dengan istilah BIOS Run Time Services.

Dengan demikian BIOS merupakan periferal yang sangat vital. BIOS dapat dianalogikan sebagai jantung komputer yang bertugas memberikan suplai kehidupan pada semua perangkat yang terpasang pada komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Tanpa BIOS, komputer hanyalah seonggok barang rongsokan yang tidak dapat digunakan dan memboroskan tempat saja. Windows dan Linux tidak lebih hanyalah sebagai nama saja. PC multimedia dan multi fungsi hanyalah impian semata.

2. Identifikasi BIOS
Setiap BIOS mempunyai nomor seri yang menunjukkan tanggal dan versi BIOS, jenis motherboard, chipset, dan informasi lainnya. Seri BIOS ini dapat dikenali pada saat proses booting, umumnya pada pojok kiri bawah layar monitor.

Saat ini BIOS yang paling banyak digunakan adalah AWARD BIOS dan AMI BIOS. Masing-masing BIOS mempunyai pengaturan menu dan konfigurasi yang belum tentu sama, namun sebagian besar memiliki fungsi yang sama, hanya mungkin berbeda istilah saja. Untuk itu sangatlah penting membaca dan memahami dahulu petunjuk pada buku manual motherboard yang digunakan.

BIOS ibarat pedang bermata dua. Jika dapat mengoptimalkannya, maka akan dapat diperoleh peningkatan kinerja yang luar biasa. Namun sebaliknya, jika pengaturan BIOS kurang tepat, maka kinerja yang tinggi dan stabilitas komputer mungkin hanyalah sebatas angan-angan. Bahkan mungkin BIOS akan macet, artinya komputer tidak dapat digunakan lagi. Jadi berhati-hatilah.

Untuk mengatur konfigurasi pada BIOS, tentunya harus masuk ke menu BIOS terlebih dahulu. Perintah untuk masuk ke menu BIOS berbeda-beda, tergantung pada BIOS yang digunakan. Untuk BIOS AWARD dan AMI umumnya dengan menekan tombol Delete pada saat dilakukan pengujian memori ketika booting. Alternatif kombinasi tombol lainnya adalah [F1], [F2], [F10], [F12], ESC, CTRL+ESC, CTRL+ALT+S, CTRL+ALT+ESC, dan CTRL+ALT+INS.
Setelah itu akan ditampilkan menu pengaturan BIOS. Menu ini sudah diatur sedemikian rupa dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Misalnya Main berisi informasi mengenai waktu, memori dan media simpan yang terpasang. Menu Advanced berkaitan dengan informasi penting untuk mengatur kecepatan dan stabilitas sistem, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemakai dalam mengatur konfigurasi BIOS. Untuk lebih rincinya, dapat dibaca pada buku manual motherboard yang digunakan.

Untuk berpindah ke menu atau pilihan lain biasanya digunakan tombol panah, tombol plus dan minus, atau tombol PgUp dan PgDn. Di sini, penggunaan mouse tidak berlaku. Sedangkan untuk memilih atau membuka menu atau pilihan digunakan tombol Enter. Untuk mengganti sebuah setting, cukup tekan Enter dan sebuah jendela pilihan akan muncul. Untuk kembali ke menu sebelumnya dapat dilakukan dengan menekan tombol Esc.

PENGATURAN BIOS
BIOS yang merupakan singkatan dari Basic Input/Output System adalah sebuah program kecil yang disimpan dalam ROM. BIOS inilah yang mengetest semua peralatan komputer (hardware), dan BIOS inilah yang mengeksekusi MBR (Master Boot Record) yang terdapat dalam sector pertama pada harddisk, kemudian MBR membaca tabel partisi dan memanggil sistem operasi.

Menu setup pada BIOS berbeda pada komputer yang satu dengan yang lain, karena BIOS ini dibuat oleh pabrik komputer. jadi ambil saja logikanya jika BIOS diterangkan di sini berbeda dengan BIOS pada komputer. Berikut ini adalah contoh BIOS:

ROM PCI/ISA BIOS(2A6LG13C)
CMOS SETUP UTILITY
AWARD SOFTWARE, INC.
STANDAR CMOS SETUP IWILL SMART SETTING
BIOS FEATURES SETUP SUPERVISOR PASSWORD
CHIPSET FEATURES SETUP USER PASSWORD
POWER MANAGEMEN SETUP IDE HDD AUTO DETECTION
PNP/PCI CONFIGURATION SAVE & EXIT SETUP
INTEGRATED PERIPHERALS EXIT WITHOUT SAVING
LOAD SETUP DEFAULT
Escp :Quit
F10 :Save & Exit Setup
Time,Date,Harddisk Type
Contoh BIOS pada ISA BIOS
Komputer menggunakan PENTIUM III dan motherboard IWIIL

» PERINTAH-PERINTAH PADA ISA BIOS

↑ ↓ → ← Memilih menu
PgDn dan PgUp Mengubah
F5 Kembali ke setting sebelumnya (=Old Values)
F7 Memanggil setting default (=Load Setup Defaults)
F10 Menyimpan dan keluar dari Setup
Esc Keluar




BIOS SETUP UTILITY

Main Advance Power Book Exit

System time [ ]
System date [ ]
Legancy Diskette A [ ]

► Primary IDE Master :[ST 340014A ]
► Primary IDE Slave :[Not Detected]
► Secondary IDE Master :[TSSTcorpCD/DVDW SH]
► Secondary IDE Slave :[ASUS CRW-52240]

System Information

Contoh BIOS pada AMI BIOS
Komputer pada processor PENTIUM IV dan motherboard ASUS

» PERINTAH-PERINTAH PADA AMI BIOS

→ ← Memilih menu
↑ ↓ Memili item
Enter Memilih
PgDn Halaman berikutnya
PgUp Halaman sebelumnya
Home Pindah ke paling atas
End Pindah ke paling bawah
F5 Memanggil setting default(=Load Setup Default)
F7 Membatalkan perubahan(=Discard Changes)
F10 Menyimpan dan keluar dari Setup
Esc Keluar

CARA MENAMPILKAN BIOS:

1. Hidupkan komputer jika dalam keadaan mati, jika anda sedang menggunakan Windows, restart Windows, demikian juga apabila anda sedang menggunakan Linux.
2. Pada saat komputer mau melakukan boot, tekanlah tombol DEL atau tombol DELETE untuk masuk ke BIOS, jika terlambat menekan tombol DEL atau DELETE maka harddisk yang akan dibaca. Pada beberapa komputer, sebelum komputer melakukan boot, keluar tulisan Press DEL to enter SETUP (Tekan DEL untuk masuk ke SETUP) di layar, tekanlah tombol DEL atau DELETE,
3. Jika tidak terlambat menekan tombol DEL atau DELETE, maka BIOS akan ditampilkan seperti gambar di atas .

KETERANGAN TAMBAHAN: Jika anda sedang berada dalam DOS, atau sedang berada dalam setup BIOS, anda dapat menekan tombol CTRL+ALT+DEL (secara serempak) untuk merestart atau mereboot komputer (komputer diulangi kembali dari awal). Ini sama artinya menekan tombol Reset yang terdapat pada CPU.

MENGUBAH URUTAN BOOT

Agar komputer anda dapat melakukan boot dari CD-ROM, CD-RW, DVD-R, atau DVD-RW maka setup pada BIOS harus kita ubah terlebih dahulu, yaitu mengubah Boot Sequence (Urutan Boot) dari C (harddisk), menjadi CD-ROM. Dengan cara sebagai berikut:

Θ MENGGUNAKAN ISA BIOS:

1. Tampilkan BIOS seperti yang diterangkan di atas.
2. Pilih BIOS FEATURES SETUP dengan anak panah kemudian tekan tombol Enter.
3. Maka akan keluar menu BIOS FEATURES SETUP, pilih Boot Sequence (Urutan Boot), kemudian ubah urutan boot dari A,C,SCSI menjadi CD-ROM,C,A (sesuaikan dengan pilihan yang ada pada BIOS komputer tersebut). Jika komputer tersebut menggunakan CD-RW, DVD-R, atau DVD-RW juga pilih CD-ROM,C,A. Untuk memilih maka harus menggunakan tombol PgUp dan PgDn.
4. Setelah selesai, maka tekanlah tombol Esc.
5. Pilihlah Save and Exit Setup (Simpan dan keluar dari Setup), setelah itu tekan tombol Enter.
6. Kemudian keluar pertanyaan:
Save to CMOS and EXIT (Y/N) Y 
7. Simpan ke CMOS dan keluar? Setelah itu menjawab dengan mengetik Y setelah itu tekan Enter.
8. Maka komputer akan di-restart dan langsung membaca CD-ROM, CD-RW atau DVD-R/RW setiap kali komputer dihidupkan atau di restart.

Θ MENGGUNAKAN AMI BIOS:

1. Tampilkan BIOS seperti yang sudah di terangkan di atas.
2. Pilih menu BOOT dengan anak panah kanan.
3. Maka menu Boot Settings akan ditampilkan seperti gambar di bawah ini:

BIOS SETUP UTILITY

Main Advance Power Boot Exit

Boot Setting

 Boot Device Priority
 CDROM Drives

 Boot Setting Configuration
 Security


4. Pilih Boot Device Priority dengan anak panah bawah atau atas kemudian tekan tombol Enter.
5. Maka menu Boot Device Priority akan tampil seperti gambar dibawah ini:

BIOS SETUP UTILITY

Main Advanced Power Boot Exit

Boot Device Priority

1st Boot Devices [1st FLOOPY DRIVE]
2nd Boot Devices [SM - TSSTcorpCD/DVDW]
3rd Boot Devices [PM - ST340014A]


6. Pilih 1st Boot Device dengan anak panah bawah atau anak panah atas, kemudian tekan tombol Enter untuk menampilkan pilihan, pilihlah 1st FLOOPY DRIVE (drive disket), jika pilihan sudah sesuai, tidak perlu lagi untuk menggubahnya.

Kemudian pilih 2nd Boot Devices dengan anak panah bawah atau anak panah atas, kemudian tekan tombol Enter untuk menampilkan pilihan, maka semua drive yang ada pada komputer tersebut akan ditampilkan, pilihlah SM-TSSTcorpCD/DVDW (drive DVD-RW), dan jika komputer tersebut tidak terpasang drive DVD-RW, tetapi CD-ROM atau CD-RW, maka pilihlah itu.

Kemudian pilih 3rd Boot Devices kemudian tekan tombol Enter untuk menampilkan pilihan, pilihlah PM-ST340024A (drive harddisk).

7. Setelah semua selesai, tekanlah tombol Esc untuk keluar.
8. Kembali ke menu utama dan pilih Exit dengan anak panah ke kanan.
9. Keluar ke menu Exit Options, setelah itu pilih Exit & Save Changes.
10. Keluar pernyataan
Save conviguration changes and exit now?
[ok] [cancel]
11. Simpan perubahan konfigurasi (setting) dan keluar sekarang? Pilih OK kemudian Enter, maka komputer tersebut akan di restart dan perubahan di simpan.

Setiap kali menghidupkan komputer atau merestart komputer, maka komputer tersebut akan slalu membaca (boot) dari drive disket, jika drive disket tersebut kosong maka komputer akan mencari drive CD-ROM (CD-ROM, CD-RW, DVD-R atau DVD-RW). Jika drive CD-ROM kosong maka komputer akan mencari (boot) dari harddisk. Agar komputer melakukan boot dari CD-ROM maka sebelum melakukan boot, kosongkan (ambil) disket dari dalam drive disket jika di dalam drive disket ada disket, dan masukkan piringan CD-ROM atau DVD ke dalam drive CD-ROM (yang dimaksud dengan drive CD-ROM adalah CD-ROM, CD-RW, DVD-R atau DVD-RW). Karena drive disket kosong, maka komputer tersebut akan melakukan boot dari drive CD-ROM.





CARA MEMATIKAN NUM LOCK

Dalam keadaan default, tombol NUM LOCK akan hidup setiap kali komputer di nyalakan. Jika Anda menginginkan untuk mematikan tombol NUM LOCK setiap kali komputer dinyalakan, maka dengan cara sebagai berikut :

• ISA BIOS

1. Pilih BIOS FEATURES SETUP kemudian tekan Enter.
2. Keluar berbagai pilihan, pilih Boot Up NumLock Status.
3. Kemudian tekan PgDn atau PgUp untuk memilih, setelah itu pilih OFF untuk mematikan, dan sebaliknya apabila ingin menyalakan pilih ON.
4. Setelah itu tekan tombol Esc.
5. Dan memilih Save and Exit setup, kemudian tekan Enter.
6. Maka keluarlah pertanyaan Save to CMOS and EXIT (Y/N) Y 
7. Maka pilihlah Y untuk menjawabnya, dengan cara mengetik kemudian tekan Enter.
8. Maka komputer akan merestart dengan sendirinya dan menyimpan perubahan tersebut.

• AMI BIOS

1. Pilih menu Boot dengan anak panah kanan.
2. Maka keluarlah menu Boot, dan Pilihlah Boot Setting Configuration dengan anak panah bawah dan anak panah atas kemudian tekan Enter.
3. Dan keluarlah menu Boot Setting Configuration, pilih Bootup Num-Lock kemudian tekan Enter.
4. Maka keluarlah 2 pilihan : ON dan OFF, pilihlah OFF untuk mematikanya dan tekan ON untuk menyalakan kembali,
5. Setelah selesai tekanlah F10.
6. Dan keluarlah pertanyaan sebagai berikut:
Save configuration changes and exit now?
[OK] [CANCEL]
7. Pilih OK lalu tekan Enter.
8. Maka komputer tersebut akan merestart sendirinya dan menyimpan perubahan dengan sendirinya





MENGEMBALIKAN SEMUA SETTING KE DEFAULT

Jika terjadi kesalahan atau yang lain anda dapat menggembalikan semua setting ke semula atau ke asalnya. Misalnya :

• ISA BIOS

1. Pilih LOAD SETUP DEFAULTS kemudian tekan Enter.
2. Maka akan keluar pertanyaan sebagai berikut ini:
LOAD SETUP DEFAULTS (Y/N)? Y 
3. Pilih Y setelah itu tekan tombol Enter.
4. Maka semua setting akan kembali ke semulanya.


• AMI BIOS

1. Pilih menu Exit dengan cara menggunakan anak panah kanan.
2. Setelah itu keluar menu Exit Option.
3. Kemudian pilih Load Setup Default lalu tekan Enter.
4. Kemudian keluar pertayaan berikut:
Load Setup Default
[OK] [CANCEL]
5. Dan pilih OK kemudian tekan Enter.
6. Maka semua setting akan kembali ke semula.


MENGEMBALIKAN SETTING KE DEFAULT PADA HALAMAN TERTENTU

Selain mengembalikan semua setting ke default, anda juga dapat mengembalikan setting ke default pada halaman tertentu

• ISA BIOS

1. Tekan tombol F7 pada halaman yang ingin di kembalikan ke default.
2. Maka keluarlah pertanyaan
Load Setup Default for this pages (Y/N) ? Y
3. Maka jawab dengan cara mengetik Y kemudian tekan Enter.
4. Maka semua setting pada halaman tersebut akan kembali ke semula.



• AMI BIOS

1. Pilih menu Exit
2. Maka akan keluar menu Exit Options, pilih Discard Changes selanjutnya tekan tombol Enter.
3. Dan keluarlah pertayaan
Discard Changes?
[OK] [CANCEL]
4. Kemudian tekan OK lalu Enter
5. Maka perubahan yang dilakukan akan batal maka anda dapat melakukan perubahan baru kembali.

KELUAR SAMBIL MENYIMPAN

Setiap kali Anda masuk ke BIOS (Apakah melakukan perubahan atau tidak), Anda hanya dapat keluar dengan 2 pilihan yaitu: KELUAR SAMBIL MENYIMPAN atau KELUAR TANPA MENYIMPAN, apabila keluar dengan menyimpan maka komputer tersebut akan merestart dan menyimpan perubahan.

• ISA BIOS

1. Pilih SAVE & EXIT SETUP kemudian tekan tombol Enter
2. maka keluar pertayaan
SAVE to CMOS and EXIT (Y/N) Y 
3. Maka jawab dengan mengetik Y kemudian tekan Enter
4. Maka komputer akan merestart dan perubahan akan tersimpan.

• AMI BIOS

1. Pilih menu Exit dengan menggunakan anak panah kanan
2. Maka keluar menu Exit Options, dan pilih EXIT & SAVE Changes dan tekan Enter.
3. Keluar pertayaan
Save configuration changes and exit now
[OK] [CANCEL]
4. Dan jawab dengan memilih OK.
5. Maka akan merestart dan penyimpan perubahan

KELUAR TANPA MENYIMPAN

Setiap kali Anda masuk ke BIOS (Apakah melakukan perubahan atau tidak), Anda hanya dapat keluar dengan 2 pilihan yaitu: KELUAR SAMBIL MENYIMPAN atau KELUAR TANPA MENYIMPAN, apabila keluar tanpa menyimpan maka komputer tersebut akan merestart dan tidak akan menyimpan perubahan.

• ISA BIOS

1. Pilih EXIT WITHOUT SAVING kemudian tekan Enter.
2. Maka keluar pertanyaan
Quit Without Saving (Y/N) Y
3. Jawab dengan mengetik Y, lalu tekan Enter.
4. Maka komputer akan merestart dan tidak menyimpan perubahan.

• AMI BIOS

1. Pilih menu Exit dengan menggunakan anak panah kanan
2. Maka akan keluar menu Exit Options, dan pilih Exit & Discard Changes lalu tekan Enter.
3. Maka akan keluar pertayaan
Discard configuration changes and Exit now?
[OK] [CANCEL]
4. Kemudian jawab dengan memilih OK, setelah itu tekan Enter.
5. Dan komputer akan merestart dan perubahan tidak di simpan.

MENGUBAH SETTING BIOS

Setelah anda selesai memasang harddisk, dan harddisk tersebut masih baru (belum pernah digunakan), jangan lupa mengubah setting BIOS seperti berikut ini: Primary Master menjadi Auto, dan MODE juga menjadi Auto. Jika komputer anda hanya terpasang satu harddisk, Primary Slave menjadi None (maksudnya harddisk kedua tidak ada). Jika komputer anda juga terpasang drive DVD-RW dan CD-RW maka Secondary Master dan secondary Slave juga Auto. Jika drive CD yang terpasang hanya satu (misalnya drive CD-ROM, CD-RW atau DVD-RW), ubah Secondary Master menjadi Auto dan Secondary Slave menjadi None (ini artinya drive CD kedua tidak ada). Untuk lebih jelasnya seperti tabel dibawah ini:

Harddisk Type Size Cyls Head Precomp Landz Sector Mode
Primary master Auto 0M 0 0 0 0 0 Auto
Primary slave None 0M 0 0 0 0 0 -------
Secondary master Auto 0M 0 0 0 0 0 Auto
Secondary slave Auto 0M 0 0 0 0 0 Auto

Jika BIOS komputer anda adalah ISA BIOS, jalan masuk untuk melihat tabel HARDDISK seperti di atas adalah dengan memilih STANDARD CMOS SETUP. Jika setting yang terpasang sudah sesuai, maka perubahan tidak perlu dilakukan.

Jika BIOS komputer anda adalah AMI BIOS, tabel DRIVE (Disket, Harddisk dan CD-ROM) terdapat pada menu Main. Jika anda menemukan Primary Ide Slave = [Not Detected], itu berarti harddisk kedua tidak ada, atau dengan kata lain harddisk yang terpasang hanya satu. Untuk melihat setting yang terpasang pada harddisk, anda dapat melihat Primary IDE Master kemudian Enter. Jika setting yang terpasang pada harddisk tersebut sudah sesuai, maka perubahan tidak perlu dilakukan.

Setelah harddisk selesai anda pasang, dan setting pada BIOS sudah sesuai, sekarang kita sudah dapat mempartisi dan memformat harddisk.

BAB III
PARTISI


Apa yang di maksud dengan partisi? Partisi adalah bagian (dari harddisk). Sebuah harddisk dapat dibagi menjadi beberapa bagian, menjadi C, D, E, F dan seterusnya hingga Z (maksimum 24 bagian). Setiap bagian ini disebut dengan partisi, volume atau drive, lebih tepatnya drive C, drive D, drive E dan seterusnya. Jadi satu harddisk dapat memiliki drive mulai dari C hingga Z (24 drive), sedang drive A dan drive B sudah di gunakan untuk disket. jika anda membagi harddisk hingga 24 bagian,maka tidak ada lagi tempat untuk CD-ROM, CD-RW dan DVD.

Agar komputer anda dapat memiliki sistem operasi ganda (yang disebut dengan istilah dual boot, multiple boot atau multiboot), maka harddisk anda harus di partisi menjadi 2 bagian atau lebih. Karena setiap sistem operasi menempati sebuah partisi. Jika sebelumnya harddisk anda hanya memiliki satu partisi dan sudah berisi sistem operasi (misalkan windows xp), kemudian anda menginstall windows vista atau linux, maka sistem operasi windows xp akan ditimpa (overwrite).

Program yang digunakan untuk mempartisi dan memformat harddisk adalah FDISK.EXE yang terdapat dalam disket startup windows 98. selain dengan disket starup windows 98 juga dapat digunakan software partition magic. Dalam kesempatan ini kita akan mempelajari kedua cara diatas. Partition magic yang digunakan dalam kesempatan ini adalah partition magic 8.0.

KETERANGAN TAMBAHAN: Misalkan harddisk anda berkapasitas 40 GB dan di partisi menjadi 4 bagian: misalnya drive C sebesar 10 GB drive D sebesar 10 GB drive E sebesar 8 GB dan drive F sebesar 12 GB. Maka partisi harddisk bagian C bukanlah sebesar 40 GB melainkan 10 GB. Jadi harap bedakan partisi dengan harddisk. Harddisk adalah keseluruhnya.

Jika anda membeli harddisk baru, maka harddisk tersebut haruslah di partisi dan di format terlebih dahulu barulah bisa digunakan, dan minimal dibuat 1 partisi (yaitu drive C). sebuah harddisk tidak dapat diformat apabila harddisk belum di partisi. Jadi harddisk terlebih dahulu di partisi barulah bisa di format. Dan setiap partisi harus di format satu persatu. Jika anda menggunakan harddisk yang sudah pernah digunakan, harddisk tersebut dapat dipartisi kembali sesuai dengan jumlah partisi yang anda inginkan, kemudian memformat semua partisi yang anda buat satu persatu.
Apa gunanya kita mempartisi hardisk lebih dari 1 bagian? Dengan mempartisi harddisk lebih dari satu bagian, maka kita akan mendapat keuntungan sebagai berikut:

 Kita bisa menginstall lebih dari satu sistem operasi kedalam harddisk, misalnya windows xp pada drive C, windows vista pada drive D dan linux pada drive E.
 Penggunaan ruang (space) harddisk lebih efisien.
 Data dapat disimpan pada partisi khusus (misalnya pada drive F), sehingga data lebih aman, apabila sistem operasi diserang virus (misal drive C), maka tetap aman karena data di simpan pada partisi lain. Untuk menghilangkan virus, kita dapat memformat kembali drive C kemudian menginstall kembali sistem operasi. Sedangkan data (drive F) tidak perlu diformat. Memformat sebuah partisi akan menghapus semua isinya, termasuk virus yang ada di dalamnya.
 Membackup data lebih mudah, karena data disimpan dalam sebuah partisi (sebuah drive). Terutama jika anda membackup data kedalam DVD menggunakan perangkat lunax Nero. Anda bisa langsung mengcopy seluruh data yang ada dalam sebuah drive kedalam sebuah DVD, tergantung besarnya jumlah data yang ada dalam partisi (drive) tersebut.





BAB IV
MEMPARTISI DAN
MEMFORMAT HARDDISK


DENGAN STARTUP WINDOWS 98

Dalam hal ini yang perlu kita persiapkan adalah disket startup windows 98.

MENJALANKAN FDISK

1. Masukkan Disket Startup Windows 98 ke dalam drive A.
2. Hidupkan komputer, maka tak lama kemudian keluar menu startup windows 98, tunggulah hingga keluar A prompt (A:\>) di layar.
3. Setelah A prompt muncul, ketik FDISK kemudian Enter, lebih jelasnya seperti di bawah ini (=Enter);
A:\>FDISK 
4. keluar keterangan 1 layar, dan FDISK bertanya:
Do you wish to enable large disk support (Y/N)…..? (Y)
Agar FDISK sanggup mempartisi harddisk berkapasitas 20 GB ke atas, jawab dengan mengetik Y (Yes) kemudian Enter. Jika anda mengetik N (No), maka FDISK tidak dapat mempartisi harddisk berkapasitas 20 GB keatas (tetapi hanya 20 GB ke bawah).
5. Selanjutnya keluar menu utama FDISK seperti di bawah ini

Microsoft windows 98
Fixed disk setup program
© copyright microsoft corp. 1983 – 1998

FDISK Option

Current fixed disk drives: 1

Choose one of the following:
1. Create DOS partition or Logical DOS Drive
2. Set active partition
3. Delet partition or Logical DOS Drive
4. Display partition information

Enter choice: [1]

Press ESC to exit FDISK
KETERANGAN: Untuk memilih menu ketik angka pada kotak Enter Choice, misalnya angka 4 untuk memilih Display Partition Information, kemudian tekan tombol Enter. Jika anda salah pilih, anda bisa menekan tombol ESC setiap saat untuk kembali ke menu utama FDISK. Jangan khawatir jika anda salah pilih, anda bisa mengulang-ulang semua pilihan, program akan membantu anda apakah itu boleh atau tidak (misalnya membuat partisi primary akan ditolak jika partisi primary sudah ada). Anda bisa menghapus kembali partisi berulang-ulang, dan anda juga bisa membuat kembali partisi secara berulang-ulang, dan harddisk anda tidak akan mengalami kerusakan.

current fixed disk drive: 1 artinya harddisk yang sedang digunakan adalah harddisk 1. satu unit komputer dapat dipasang hingga 3 buah harddisk.

MELIHAT PARTISI

1. Dari menu utama FDISK, pilih (ketik) angka 4 untuk melihat Display Partition Information kemudian tekan tombol Enter.
2. Jika harddisk anda baru, maka tidak ada partisi ditampilkan seperti gambar dibawah ini.

Display Partition Information


Current fixed disk drive: 1

No partition defined


Press Esc to continue
Hardisk belum ada partisi

Tekan tombol Esc untuk kembali ke menu utama FDISK. Dan langsung lompat ke subpasal berikutnya bagaimana cara membuat partisi.

3. Jika harddisk anda sudah pernah digunakan, dan harddisk di partisi menjadi satu bagian maka anda akan melihat gambar seperti dibawah ini. Partisi tersebut akan otomatis menjadi DRIVE C.





Display Partition Information


Current fixed disk drive: 1


Partition Status Type Volume label Mbytes System Usage
C:1 A PRI DOS MICO 38162 FAT32 100%


Total disk spaces is 38162 Mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)

Press Esc to continue

Harddisk memiliki 1 partisi.
Dan kapasitas harddisk : 38162 Mbytes (40 GB)

Tekan tombol Esc untuk kembali ke menu utama FDISK. Dan lanjutlah ke subpasal berikutnya bagaimana cara menghapus partisi.

4. Jika harddisk anda sudah pernah digunakan, dan harddisk dipartisi menjadi beberapa bagian, maka anda akan melihat hasil seperti gambar dibawah ini

Display Partition Information


Current fixed disk drive: 1

Partition Status Type Volume label Mbytes System Usage
C:1 A PRI DOS MICO 10001 FAT32 26%
:2 EXT DOS 28161 74%

Total disk spaces is 38162 Mbytes (1 Mbyte = 1048576 byte)

The Extented DOS Partition Contain Logical DOS Drive.
Do you want to display the logical drive information (Y/N)…….? [Y]

Press Esc to return to FDISK Options

Harddisk memiliki beberapa partisi: Primary dan Extended

Ketik Y kemudian Enter untuk melihat isi Extended (semua partisi yang berada dalam Extended ini disebut Logical). Seperti gambar dibawah ini


Display Logical Dos Drive Information

Drv Volume label Mbytes System Usage
D: PARDOSI 10001 FAT32 36%
E: MUSIK 8001 FAT32 28%
F: DATA 10158 FAT32 36%

Total Extended Dos Partition Size is 28161 Mbytes (1 Mbytes = 1048576 bytes)


Press Esc to continue
Disini ada 3 buah partisi logical: D, E dan F.

Tekan tombol Esc untuk kembali ke menu utama FDISK. Dan lanjut ke subpasal berikutnya bagaimana cara menghapus partisi.

KETERANGAN TAMBAHAN: Jika di dalam harddisk ada Linux, maka TYPE partisi akan ditampilkan NON-DOS.

MENGHAPUS PARTISI

• MENGHAPUS PARTISI LOGICAL

Jika harddisk anda berisi partisi logical seperti gambar diatas, maka kita harus menghapus semua partisi logical terlebih dahulu barulah bisa menghapus extended. Sedangkan partisi primary dapat kita hapus sebelum atau sesudah extended dihapus.

1. Dari menu utama FDISK, pilih (ketik) angka 3 untuk memilih Delete Partition Or Logical DOS Drive, kemudian tekan Enter.
2. keluar menu utama Delete Partition Or Logical DOS Drive (seperti gambar dibawah ini).

Delete DOS Partition or Logical DOS Drive

Current fixed disk drives: 1

Choose one of the following:

1. Delete Primary DOS Partition
2. Delete Extended DOS Partition
3. Delete Logical DOS Drive(s) in The Extended DOS Partition
4. Delete Non-DOS Partition

Enter Choice: [3]

Press Esc to return to FDISK option

3. Ketika angka 3 untuk memilih Delete Logical DOS Drive(S) In The Extended Dos Partition, kemudian Enter
4. Maka akan keluar gambar seperti dibawah ini

Delete Logical DOS Drive(S) In The Extended DOS Partition

Drv Volume labe Mbytes System Usage
D: PARDOSI 10001 FAT32 36%
E: MUSIK 8001 FAT32 28%
F: DATA 10158 FAT32 36%

Total Extended DOS Partition Size Is 28161 Mbytes (1 mbytes = 1048576 bytes)

WARNING! Data in a deleted Logical DOS drive will be lost.
What drive do you want to delete …………………………..? [D]


Press Esc to Return to FDISK Option

5. Ketik D kemudian Enter untuk menghapus partisi D (PARDOSI). Penghapusan juga bisa dimulai dari bawah (F), dan juga bisa acak.
6. Keluar pertanyaan berikut:

Enter volume label…………….[PARDOSI]
ketik label partisi kemudian Enter, jika label partisi kosong, langsung tekan Enter. Jika label dibuat tanpa sengaja berisi spasi, misalnya PARDOSI~ (~ = lambang spasi), maka label harus diketik PARDOSI~. Jika tidak maka proses tidak dapat berlanjut.
Are you sure (Y/N)………………? [Y]
Ketik Y kemudian enter.

7. Maka partisi (drive) D akan dihapus (D: Drive Deleted). Dengan cara yang sama, hapuslah partisi (drive) MUSIK dan DATA.
8. Jika semua partisi dalam Logical sudah selesai dihapus, maka keluar pernyataan:

All Logical Drives Deleted In The Extended Dos Partition
(semua drive logical dalam partisi extented sudah di hapus).

9. Setelah itu tekan Esc untuk keluar. Kembali ke menu Deleted Logical DOS Drive(S) In The Extended DOS Partition. Tekan kembali tombol Esc untuk kembali ke menu utama FDISK.

Catatan: jika anda menghapus kembali Logical maka akan keluar pernyataan: No Logical DOS Drive(S) To Delete.

• MENGHAPUS PARTISI EXTENDED

Setelah semua partisi Logical sudah selesai dihapus, sekarang partisi extended sudah dapat dihapus:

Microsoft windows 98
Fixed disk setup program
© copyright microsoft corp. 1983 – 1998

Fdisk option

Current fixed disk drives: 1

Choose one of the following:

1. Create DOS Partition Or Logical DOS Drive
2. Set Active Partition
3. Delete Partition Or Logical DOS Drive
4. Display Partition Information

Enter Choice: [3]


Press Esc to exit FDISK

1. Dari menu utama FDISK (seperti gambar diatas), pilih (ketik) angka 3 untuk memilih Delete Partition Or Logical DOS Drive,
2. maka akan keluar gambar sebagai berikut:

Delete DOS Partition Or Logical DOS Drive

Current fixed disk drives: 1

Choose one of the following:

1. Delete Primary DOS Partition
2. Delete Extended DOS Partition
3. Delete Logical DOS Drive(s) In The Extended DOS Partition
4. Delete Non-DOS Partition

Enter Choice: [2]

Press Esc to return to FDISK option

3. Pilih (ketik) angka 2 kemudian Enter untuk memilih Delete Extended DOS Partition.
4. Maka akan keluar gambar sebagai berikut:

Delete Extended DOS Partition


Current fixed disk drive: 1

Partition Status Type Volume Label Mbytes System Usage
C:1 A PRI DOS MICO 10001 FAT32 26%
:2 EXT DOS 28161 74%

Total disk spaces is 38162 Mbytes (1 mbyte = 1048576 bytes)

WARNING! Data in the deleted Extended DOS partition will be lost.
Do you wish to continue (Y/N)………………………………?[Y]

Press Esc to return to FDISK Options

5. ketik Y kemudian Enter, keluar:
Extended DOS Partition Deleted

Partisi Extended sudah dihapus, tekan tombol Esc untuk kembali ke menu utama FDISK.

MENGHAPUS PARTISI PRIMARY

Setelah partisi Extended selesai kita hapus, sekarang kita akan menghapus partisi Primary.
1. Dari menu utama FDISK, pilih (ketik) angka 3 kemudian Enter untuk memilih Delete Partition Or Logical DOS Drive, maka akan keluar gambar sebagai berikut:

Delete DOS Partition Or Logical DOS Drive

Current fixed disk drives: 1

Choose one of the following:

1. Delete Primary DOS Partition
2. Delete Extended DOS Partition
3. Delete Logical DOS drive(s) In The Extended DOS Partition
4. Delete Non-DOS Partition

Enter Choice: [1]

Press Esc to return to FDISK options

2. Pilih (ketik) angka 1 kemudian enter untuk memilih Delete Primary DOS Partition.
3. Maka akan keluar gambar sebagai berkut:

Delete Primary DOS Partition

Current fixed disk drive: 1


Partition Status Type Volume Label Mbytes System Usage
C:1 A PRI DOS MICO 10001 FAT32 26%


Total disk spaces is 38162 Mbyte (1 Mbyte = 1048576 bytes)

WARNING! Data in the delete primary DOS partition will be lost.
What primary partition do you want to delete………………..?[1]

Press Esc to continue


4. karena angka 1 sudah diisi, langsung saja enter. Maka keluar:
Enter Volume Label…………….[MICO]
Ketik label partisi primary kemudian Enter, dalam contoh ini label partisi primary adalah MICO. Jika label tidak ada, langsung saja tekan Enter.

Are you sure (Y/N)………………? [Y]
Ketik Y kemudian Enter.

5. Maka partisi primary akan di hapus (Primary Dos Partition Deleted).
6. Tekan Esc untuk kembali ke menu utama FDISK.

KETERANGAN TAMBAHAN: jika di dalam harddisk ada linux, maka type partisi akan ditampilkan NON-DOS. Untuk menghapusnya gunakan pilihan delete NON-DOS PARTITION.

MEMBUAT PARTISI

Setelah semua partisi selesai kita hapus, atau anda menggunakan harddisk baru, sekarang kita sudah dapat membuat partisi sesuai dengan keinginan kita.


• MEMBUAT 1 PARTISI

Jika anda tidak ingin banyak partisi, tetapi cukup 1 partisi saja, maka cara membuatnya adalah sebagai berukut:

1. Dari menu utama FDISK, pilih (ketik) angka 1 kemudian enter untuk memilih create DOS partition or logical DOS drive. Keluar menu untuk membuat partisi (seperti gambar berikut).

Create DOS partition or logical DOS drive

Current fixed disk drives: 1

Choose one of the following:
1. Create primary DOS partition
2. Create extended DOS partition
3. Create logical DOS drive(s) in the extended dos partition

Enter choice: [1]
Press Esc to retrun to FDISK options
2. ketik angka 1 untuk memilih create primary DOS partition.
Maka Keluar:

Verifying drive integrity,..% complete.
Tunggulah hingga 100%

3. Setelah selesai, keluar menu untuk membuat partisi (seperti gambar berikut)

Create Primary DOS Patition


Current fixed disk drive: 1


Do you wish to use the maximum available size for a primary DOS partition and make the partition active (Y/N)………………? [Y]


Press Esc to return to FDISK options

4. Do you wish … apakah anda ingin menggunakan semua kapasitas harddisk untuk partisi primary dan di buat aktif? Ya, tekan Enter, setuju dengan Y (yes) maka akan keluar:

Verifying drive integrity,…% complete.
Tunggulah hingga 100%

5. Setelah selesai, maka akan keluar sebagai berikut:

You MUST restart your system for your changes to make effect.
And drive you have created or change must be formatted
After you restart.

Shut down windows before restarting.

Press Esc to exit FDISK

6. Tekan tombol Esc untuk kembali ke A prompt (A:\>-), kemudian tekan tombol Ctrl + Shift + Delete (serempak) atau tekan tekan tombol reset yang terdapat pada CPU untuk merestart komputer (memulai komputer dari awal).
7. Setelah harddisk selesai di partisi, langkah selanjutnya adalah memformat harddisk (memformat partisi), sebab harddisk tidak dapat digunakan apabila partisi tidak di format. Bagaimana cara memformat harddisk (partisi) lanjutlah kepasal berikutnya. Maka komputer anda akan memiliki drive C dan semua kapasitas harddisk akan dimasukan kedalam drive C. jika harddisk anda berukuran 40GB, maka kapasitas drive C akan berukuran 40GB.

• MEMBUAT 2 PARTISI ATAU LEBIH

Misalkan harddisk anda berkapasitas 40 GB (Gigabyte), dan anda ingin membaginya menjadi 4 partisi dengan pembagian sebagai berikut: C=10 GB (untuk sistem operasi), D=10 GB (juga untuk sistem operasi), E=8 GB (khusus musik dan video dan sejenisnya) dan F=12 GB (khusus data, misalnya surat, naskah dan lain-lain). Jadi total seluruhnya = 40 GB (10+10+8+12). Mengapa musik dan video disendirikan? Karena hampir semua pemakai komputer bekerja sambil mendengarkan musik. Jadi musik dan video perlu juga kita buat dalam partisi tersendiri, sehingga musik dan video kesayangan anda tidak terganggu apabila partisi yang berisi sistem operasi diformat dan sistem operasi di install ulang. Tetapi jika anda tidak menginginkan dua buah sistem operasi dan tidak menginginkan musik dan video tersendiri, anda bisa membuat 2 buah partisi saja: C (sistem operasi) dan D (data).

Dalam contoh ini kita akan membuat 4 buah partisi seperti pembagian diatas (40 GB = 40.000 MB, 10 GB = 10.000 MB, 8 GB = 8000 MB). Pembagian harddisk bisa juga dilakukan dengan persen, tetapi pembagian dengan persen agak membingungkan, sebab 50% extended adalah 50% dari total kapasitas harddisk, sedangkan 50% untuk partisi D adalah 50% dari jumlah yang dialokasikan untuk extended. Jadi agar pembagian lebih mudah, gunakan saja angka-angka seperti diatas. Dengan menggunakan angka-angka, maka kita bisa langsung mengisi setiap partisi dengan jumlah ukuran yang kita inginkan (jika kita ingin partisi berikutnya 12.000 MB, kita masih berpikir, 12.000 MB berapa persen dari sisa?):

1. Dari menu utama FDISK, ketika angka 1 untuk memilih Create Dos Partition Or Logical DOS Drive.
2. keluar menu membuat partisi (lihat gambar di bawah)

Create Dos Partition Or Logical DOS Drive

Current fixed disk drives: 1

Choose one of the following:

1. Create primary DOS partition
2. Create extended DOS partition
3. Create logical DOS drive(s) in the extended dos partition

Enter Choice: [1]

Press Esc to retrun to FDISK options

3. Ketik angka 1 untuk memilih Create Primary DOS Partition.
4. Maka akan keluar gambar sebagai berikut:

Create Primary DOS Partition

Current fixed disk drive: 1


Do you wish to use the maximum available size for a primary DOS partition and make the partition active (Y/N)………………? [N]


Press Esc to return to FDISK options

5. Ketik N (No) kemudian Enter. Sekali N (No), jangan Y (yes)!
6. Maka akan tampil

Create Primary DOS Patition

Current fixed disk drive: 1

Total disk spaces is 38162 mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)

Verifying drive integrity,…% complete.

Lihat, kapasitas harddisk anda adalah: 38162 Mbtes (40 GB)

7. Tunggulah hingga 100%. Setelah selesai, maka akan keluar gambar sebagai berikut:

Create Primary DOS Patition


Current fixed disk drive: 1

Total disk spaces is 38162 Mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)
Maximum space available for partition is 38162 Mbytes 100%

Enter partition size in Mybtes or percent of disk space (%) to
create a primary DOS partition ………………………………[38162]

Press Esc to return to fdisk Options

8. Timpa angka 38162 dengan mengetik 10000 (tanpa pemisah ribuan) kemudian tekan tombol Enter. Sisanya untuk extended (D, E, F dan seterusnya). Maka keluar:

Create Primary DOS Partition

Current fixed disk drive: 1


Partition Status Type Volume label Mbytes System Usage
C:1 PRI DOS 10001 UNKNOWN 26%


Primary DOS Partition Created


Press Esc to return to FDISK Options

9. Partisi primary sudah dibuat dengan kapasitas 10001 Mbytes. Tekan Esc untuk kembali ke menu utama FDISK.
10. Dari menu utama FDISK, ketik kembali angka 1 kemudian Enter untuk memilih Create DOS Partition Or Logical Dos Drive.
Akan tampil:









Create DOS Partition Or Logical Dos Drive


Current fixed disk drives: 1

Choose one of the following:

1. Create primary DOS partition
2. Create extended DOS partition
3. Create logical DOS drive(s) in the extended DOS partition

Enter choice: [2]

Press Esc to retrun to FDISK options

11. ketik angka 2 untuk memilih Create Extended DOS Partition maka akan keluar:

Verifying drive integrity,…% complete.
Tunggulah hingga 100%

12. Setelah selesai, maka akan keluar:

Create Extended DOS Partition

Current fixed disk drive: 1


Partition Status Type Volume label Mbytes System Usage
C:1 PRI DOS 10001 UNKNOWN 26%


Total disk spaces is 38162 Mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)
Maximum space available for partition is 28161 Mbytes (74%)

Enter partition size in Mybtes or percent of disk space (%) to
create a Extended DOS partition ………………………………[28161]

Press Esc to return to fdisk Options

13. Tekan tombol Enter, setuju semuanya (28161) untuk extended. Maka keluar gambar seperti dibawah ini:






Create Extended DOS Partition


Current fixed disk drive: 1


Partition Status Type Volume label Mbytes System Usage
C:1 PRI DOS 10001 UNKNOWN 26%
:2 EXT DOS 10001 UNKNOWN 74%

Extended DOS Partition Created


Press Esc to continue

14. Partisi Extended sudah dibuat. Tekan Esc untuk melanjutkan. Maka proses akan dilanjutkan secara otomatis ke partisi logical.

Create Logical DOS Drive(S) In The Extended DOS Partition


No logical drives defined

Total extended DOS partition size is 28161 Mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)
Maximum space available for logical drive is 28161 Mbytes (100%)

Enter logical drive size Mbytes or percent of disk space (%)…[28161]

Press Esc to return to FDISK options

15. Timpa angka 28161 dengan mengetik 10000 untuk drive D, selebihnya untuk E, F dan seterusnya jika ingin membuat banyak partisi. Tetapi jika anda hanya ingin membuat 2 partisi (C dan D), langsung tekan Enter . maka 28161 akan di alokasikan untuk drive D (jadi C = 10 GB dan D = 28 GB). Tetapi karena kita ingin membuat 4 buah partisi, isikan 10000. akan keluar:

Create Logical DOS Drive(S) In The Extended DOS Partition

Drv Volume label Mbyte System Usage
D: 10001 UNKNOWN 36%

Total Extended DOS partition size is 28161 Mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)
Maximum space available for logical drive is 18159 Mbytes (64%)

Enter logical drive size in Mbytes or percent of disk space(%)… [18159]

Logical DOS drive created, drive letters changed or added

Press Esc to return to FDISK Options

16. Timpa angka 18159 dengan mengetik 8000 untuk drive E, kemudian Enter. Tetapi jika anda hanya ingin membuat 3 buah partisi (C, D dan E), langsung tekan Enter . maka 18159 akan di alokasikan untuk drive E (jadi C = 10 GB, D = 10 GB dan sisanya untuk E = 18 GB). Tetapi karena kita ingin membuat 4 partisi, isikan 8000. Maka keluar:

Create Logical DOS Drive(S) In The Extended DOS Partition

Drv Volume label Mbyte System Usage
D: 10001 UNKNOWN 36%
E: 8001 UNKNOWN 28%

Total extended DOS partition size is 28161 Mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)
Maximum space available for logical drive is 28161Mbytes (36%)

Enter logical drive size in Mbytes or perccent of disk space(%)… [10158]

Logical DOS drive created, drive letters changed or added

Press Esc to return to FDISK Options

17. Langsung tekan tombol Enter, setuju semuanya (10158) untuk drive F. Maka keluar

Create Logical DOS Drive(S) In The Extended DOS Partition

Drv Volume label Mbyte System Usage
D: 10001 UNKNOWN 36%
E: 8001 UNKNOWN 28%
F: 10158 UNKNOWN 36%

All available space in the extended Dos partition is assigned to logical drive

Press Esc to return to FDISK Options

18. Tekan Esc untuk melanjutkan. Kembali ke menu utama FDISK.

Pembuatan partisi sudah selesai kita buat. Dan selanjutnya kita mengaktifkan salah satu primary untuk boot. Tetapi anda bisa melihat kembali semua partisi dengan menekan angka 4.

MENGAKTIFKAN PARTISI

Setelah semua partisi selesai kita buat, langkah selanjut adalah mengaktifkan salah satu primary untuk boot:

1. Dari menu utama FDISK, ketik angka 2 untuk memilih Set Active Partition
2. Maka keluar gambar

Set Active Partition

Current fixed disk drive:1

Partition Status Type Volume Label Mbytes Sytetem Usage
C:1 PRI DOS 10001 UNKNOWN 26%
:2 EXT DOS 10001 UNKNOWN 74%

Total disk space is 38162 Mbytes (1 Mbyte = 1048576 bytes)

Enter the number of the partitionyou want to make active……. [1]


Press Esc to return to FDISK Options

3. Ketik angka 1 untuk memilih drive C, kemudian enter.
4. keluar pertanyaan
Partition 1 Made Active

Dan status pada drive C sudah tertera A (active).

5. Tekan Esc untuk kembali ke menu utama FDISK.
6. Tekan kembali Esc untuk keluar dari FDISK.
7. Keluar pernyataan:

You MUST restart your system for your changes to make effect.
And drive you have created or change must be formatted
AFTER you restart.

Shut down windows before restaring.


Press Esc to exit FDISK

8. You MUST… anda harus merestart sistem (komputer) agar perubahan berpengaruh, dan semua drive (partisi) yang anda buat atau yang anda ubah harus di format. Ok, tekan Esc untuk keluar ke A prompt (A:\>-).
9. Sekarang restart-lah komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del (serempak), atau menekan tombol reset yang terdapat pada CPU. Selanjutnya setiap partisi siap untuk di format.

MEMERIKSA KEMBALI PARTISI

Setelah komputer selesai anda restart, jalankanlah kembali FDISK dan periksa kembali semua partisi dengan menekan angka 4 (display partition information), kemudian periksa partisi logical. Jika ada partisi yang hilang, misalnya E dan F, ulangilah kembali membuat patisi logical dengan cara sebagai berikut:

1. Dari menu utama FDISK, ketik angka 1 kemudian enter untuk memilih (Create DOS Partition Or Logical DOS Drive).
2. Keluar menu create DOS or logical DOS drive, pilih 3 (Create Logical DOS Drive(S) In The Extended DOS Partition).
3. Keluar Verifying Drive Integrity, tunggulah hingga 100%. Setelah selesai maka keluar:

Enter logical drive size in mbytes or percent of disk space (%...) [18159]

4. Ketik 8000 untuk drive E kemudian enter.
5. Keluar kembali :

Enter Logical Drive Size Mbytes Or Percent Of Disk Space (%)… [10158]

6. Langsung tekan Enter (setuju dengan angka yang dibuat), semuanya untuk drive F.
7. Tekan Esc untuk kembali kemenu utama FDISK.
8. Kembali ke menu utama FDISK, tekan Esc untuk keluar ke A prompt (A:\>-).
9. Restart komputer dengan menekan tombol Ctrl+Alt+Del.

Jika anda ingin memastikan, anda bisa menjalkan kan kembali FDISK dan memeriksa semua partisi.

MEMFORMAT HARDDISK

Setelah harddisk selesai kita partisi, langkah selanjutnya adalah memformat setiap partisi. Dalam contoh ini kita telah mempartisi harddisk menjadi 4 drive (C, D, E dan F), maka kita harus memformat drive C, D, E dan F.

CATATAN: lambang ~ = spasi, dan = Enter


• MEMFORMAT PARTISI (drive) C

1. Masukkan Disket Starup Windows 98 ke dalam drive A.
2. Hidupkan komputer dan tunggulah hingga keluar A prompt (A:\>-).
3. Setelah A :\> keluar, ketik format ~ C: kemudian Enter, lebih jelasnya seperti dibawah ini.

A:\>format~C: 

4. Begitu anda menekan tombol Eenter, maka akan keluar:

WARNING: ALL DATA ON NON-REMOVABLE DISK
DRIVE C:WILL BE LOST!
Proceed With Format (Y/N)? Y

PERHATIAN: Semua data dalam drive C akan dihapus, lanjut dengan format? Jawab dengan mengetik Y (Yes) kemudian tekan Enter.

5. Maka drive C akan diformat, tunggulah hingga selesai (100%):

Formatting 10,00.37M
10 percent completed.

6. Setelah selesai, keluar:
Volume lable (11 character, ENTER for none)? MICO 

Ketik label untuk drive C, misalnya nama depan anda sendiri kemudian enter. Tetapi ingat, label tidak boleh melebihi 11 character, dan juga tidak boleh mengandung tanda baca, misalnya koma, titik dan lain sebagainya

7. Selanjutnya keluar:

9,991.59 MB total disk space → Total ruangan drive C
9,991.59 MB available on disk → Sisa ruangan yang dapat digunakan

8,192 bytes in each allocation unit.
1,278,923 allocation unit available on disk

Volume serial number is 2E52-0Bf6

8. A:\>-
Proses format drive C sudah selesai, dengan cara yang sama cobalah format drive C denga memasukan sistem (/s), lebih jelasnya sebagai berikut:

A:\>format~C:/s 

Setelah selesai, keluarkanlah Disket Startup Windows 98 dari dalam drive A, kemudian tekan tombol Reset yang terdapat dalam CPU untuk me-reset komputer. Maka tak lama kemudian keluar C prompt (C:\>-), jika C:>- tidak keluar berarti Anda tidak memasukkan sistem (/S) ketika memformat drive C.
Selanjutnya formatlah kembali drive C dengan A:\FORMAT~C: ¿, karena sistem DOS tidak diperlukan jika Anda menggunakan windows atau linux. Jika dalam drive C ada sistem DOS, maka windows akan menimpanya.

KETERANGAN TAMBAHAN:

 A:\>FORMAT~C:/S 

Artinya format drive C dan masukkan sistem ke dalam drive C (yang dimaksud dengan sistem adalah file IO.SYS, MSDOS.SYS dan COMMAND.COM – ketiga file inilah yang berfungsi untuk menampilkan C:\>-, jika salah satu file ini rusak, maka C:\>- tidak dapat tampil di layar, tetapi akan keluar pesan Non system or disk error ). S = sistem. Hal yang sama berlaku untuk disket (file sistem berfungsi untuk menampilkan A:\>). Jika ada kerusakan pada hard disk (bad sector), maka format akan mencoba memperbaiki, tetapi jika format tidak sanggup lagi memperbaiki bad sector tersebut, maka bad sector akan ditandai, sehingga tidak digunkan lagi di kemudian hari untuk menyimpan data.

 A:\>FORMAT~C: 

Artinya format drive C dan sistem tidak dimasukkan . dan jika ada kerusakan (bad sector), maka format akan mencoba memperbaiki, tetapi jika format tidak sanggup lagi memperbaiki, maka bad sector akan ditandai sehingga tidak digunakan lagi di kemudian hari untuk menyimpan data.

 A:\>FORMAT~C/S/Q 

Memformat drive C dengan memasukkan sistem dan cepat (Q = Quick). Dengan cara ini maka kerusakan pada hard disk (jika ada), tidak akan diperbaiki.
 A:\>FORMAT~C:/Q 

Memformat drive C tanpa sistem dan cepat. Dan jika ada kerusakan pada harddisk (bad sector), maka kerusakan tidak akan diperbaiki.

Anda dapat mengubah A:\>- ke drive lain dan melihat isi disket atau harddisk dengan perintah DIR. Contoh-contoh pemakaian (untuk mencoba silahkan masukkan kembali Disket Satrup Windos 98 ke dalam drive A):

A:\>DIR: 
A:\>DIR~C: 
A:\>DIR~F: 
A:\>D: ¿
D:\>DIR: 
D:\>A: 
F:\>DIR~/W: 
F:\>DIR~/P:  Melihat isi drive A
Melihat isi drive C
Melihat isi drive F
Mengubah drive A ke drive D
Melihat isi drive D
Mengubah kembali drive D ke drive A
Melihat isi drive F secara melebar
Melihat isi drive F secara secara memanjang

MEMFORMAT PARTISI (DRIVE) D

Setelah drive C selesai kita format, sekarang kita akan memformat drive D. caranya sama:


1. Masukkan Disket Startup Windows 98 ke dalam drive A.
2. Hidupkan komputer dan tunggulah hingga keluar A prompt (A:\>-).
3. Setelah A :\> keluar, ketik FORMAT~D: kemudian enter, lebih jelasnya seperti dibawah ini.

A:\>format~D: 

4. Begitu anda menekan tombol enter, maka akan keluar:

WARNING: ALL DATA ON NON-REMOVABLE DISK
DRIVE C:WILL BE LOST!
Proceed with format (Y/N)? Y

PERHATIAN: Semua data dalam drive C akan dihapus, lanjut dengan format? Jawab dengan mengetik Y (yes) kemudian tekan enter.



5. Maka drive D akan diformat, tunggulah hingga selesai (100%):

Formatting 10,00.37M
10 percent completed.

6. Setelah selesai, maka keluar:

Volume label (11 character, ENTER for none)? PARDOSI 

Ketik label untuk drive C, misalnya nama depan anda sendiri kemudian enter. Tetapi ingat, label tidak boleh melebihi 11 character, dan juga tidak boleh mengandung tanda baca, misalnya koma, titik dan lain sebagainya

7. selanjutnya keluar:

9,991.59 MB total disk space → total ruangan drive D
9,991.59 MB available on disk → sisa ruangan yang dapat digunakan

8,192 bytes in each allocation unit.
1,278,923 allocation unit available on disk

Volume serial number is 2347-0c01

8. A:\>-

Memformat drive D sudah selesai, lanjutlahmemformat drive E.

MEMFORMAT PARTISI (DRIVE) E


1. Masukkan Disket Starup Windows 98 ke dalam drive A.
2. Hidupkan komputer dan tunggulah hingga keluar A prompt (A:\>-).
3. Setelah A :\> keluar, ketik FORMAT~E: kemudian enter, lebih jelasnya seperti dibawah ini.

A:\>format~E: 

4. Begitu anda menekan tombol enter, maka akan keluar:
WARNING: ALL DATA ON NON-REMOVABLE DISK
DRIVE E :WILL BE LOST!
Proceed with format (Y/N)? Y
PERHATIAN: semua data dalam drive E akan dihapus, lanjut dengan format? Jawab dengan mengetik Y (yes) kemudian tekan enter.

5. Maka drive E akan diformat, tunggulah hingga selesai (100%):

Formatting 8,001.09M
20 percent completed.

6. Setelah selesai, maka keluar:

Volume label (11 character, ENTER for none)? MUSIK 

Ketik label untuk drive E, misalnya MUSIK atau nama lain sesuai keinginan anda.

7. Selanjutnya keluar:

7,985.46 MB total disk space → total ruangan drive E
7,985.46 MB available on disk → sisa ruangan yang dapat digunakan

4,096 bytes in each allocation unit.
2,044,277 allocation unit available on disk

Volume Serial Number is 394A-0C06

8. A:\>-

Memformat drive E sudah selesai, lanjutlah memformat drive F

MEMFORMAT PARTISI (DRIVE) F

1. Dari A:\>-, ketik format~F: kemudian enter, lebih jelasnya seperti dibawah ini

A:\>format~F: 

2. Begitu anda menekan tombol Enter, maka akan keluar:

WARNING: ALL DATA ON NON-REMOVABLE DISK
DRIVE F : WILL BE LOST!
Proceed with format (Y/N)? Y

PERHATIAN: semua data dalam drive F akan dihapus, lanjut dengan format? Jawab dengan mengetik Y (yes) kemudian tekan enter.

3. Maka drive F akan diformat, tunggulah hingga selesai (100%):

Formatting 10,15.25M
15 percent completed.

4. Setelah selesai, keluar:

Volume Label (11 character, ENTER for none)? DATA 

Ketik label untuk drive F, dalam contoh ini ketik DATA atau nama lain sesuai keinginan anda.

5. Selanjutnya keluar:

10,148.32 MB total disk space → Total ruangan drive F
10,148.32 MB available on disk → Sisa ruangan yang dapat digunakan

8,192 bytes in each allocation unit.
1,298,984 allocation unit available on disk

Volume Serial Number is 2A25-0C10

6. A:\>-

Memformat harddisk, lebih tepatnya memformat semua partisi yang sudah kita lakukan. Sekarang anda sudah memahami partisi dan format, dan anda sudah dapat membagi-bagi harddisk sesuai dengan jumlah partisi dan kapasitas setiap partisi sesuai dengan keinginan anda.

Agar anda lebih mahir tentang partisi dan format, anda dapat mengulang-ulang pelajaran di atas, hapus kembali semua partisi, kemudian buatlah partisi baru sesuai dengan jumlah dan kapasitas yang anda inginkan. Harddisk tidak akan rusak jika berulang – ulang dipartisi dan di format.

KETERANGAN TAMBAHAN: Disket Starup windows 98 tidak dapat digunakan untuk mempartisi harddisk dengan sistem file NTFS, linux Ext3 dan lain-lain. Disket startup windows 98 hanya dapat digunakan untuk mempartisi dan memformat sistem file FAT32

DENGAN PARTITION MAGIC 8.0

Salah satu keunggulan perangkat lunak Partition Magic adalah kemampuan Partition Magic untuk menformat harddisk (partisi) ke dalam sistem file yang kita inginkan, bahkan memformat partisi ke dalam sistem file linux, atau mengkonversi (mengubah) partisi dari sistem file yang satu ke dalam sistem file yang lain. Kemudian dengan pertition magic kita dapat membuat partisi utama (primary partition) lebih dari satu, hal ini tidak dapat kita lakukan dengan Disket Startup Windows 98.

PERHATIAN: Mempartisi harddisk akan menghapus semua isi harddisk. Oleh karena itu, sebelum anda mempartisi harddisk, copy terlebih dahulu data-data yang masih anda butuhkan ke media lain.

MENJALANKAN PARTITION MAGIC 8.0

• MENGUBAH SETUP BIOS

Agar komputer anda dapat melakukan boot dari drive CD-ROM, CD-RW atau DVD maka setup pada BIOS harus kita ubah terlebih dahulu, yaitu mengubah Boot Squence (urutan boot) dari A,C,SCSI menjadi CD-ROM,C,A. lebih tepatnya urutan boot yang kita inginkan (jika bios pada komputer anda mendukung) adalah sebagai berikut: DISKET (A)- CD-ROM – HARD DISK (C).

Setelah pengubahan urutan boot selesai, maka komputer akan dapat membaca (boot) dari drive CD-ROM atau drive DVD setiap kali komputer dihidupkan atau di restart.

• MENJALANKAN PARTITION MAGIC 8.0

Setelah urutan boot (boot squence) pada bios sidah diubah seperti yang kita bicarakan diatas, sekarang kita sudah dapat menjalankan Partition Magic 8.0 dengan cara sebagai berikut :

1. Hidupkan komputer jika komputer Anda dalam keadaan mati. Jika dalam harddisk di-install windows, maka windows akan di jalankan, tunggulah hingga windows selesai di jalankan. Demikian jika dalam harddisk di-install linux, tunggulah hingga linux selesai di jalankan.

Setelah Windows atau Linux selesai di jalankan, masukkan CD-ROM Partition Magic 8.0 ke dalam drive CD-ROM, CD-RW, atau DVD. Kemudian restart Windows atau Linux.

Jika anda sedang berada dalam DOS, atau jika anda sedang berada dalam setup BIOS atau sejenisnya, masukkan CD-ROM Partition Magic 8.0 ke dalam drive CD-ROM atau DVD, kemudian tekan tombol CTRL+ALT+DEL (serempak) untuk me-restart komputer.

2. Maka komputer akan di-restart dan membaca CD-ROM Partition Magic 8.0 yang berada dalam drive CD-ROM atau DVD.
3. Setelah CD-ROM Partition Magic 8.0 selesai dibaca, maka dilayar akan muncul menu partition Magic 8.0 dengan 3 buah pilihan :

1. Partition Magic
2. Boot Magic
3. DOS

4. Pilih Partition Magic dengan menekan angka 1
5. keluar 6 buah pilihan (mengenai bahasa yang digunakan) :
pilih English dengan menekan angka 1.
6. Selanjutnya keluar program Power Quest Partition Magic 8.0
7. Jika hard disk anda baru maka di dalam daftar atau tabel partisi (Partition List) akan terdapat Unallocated. Unallucated artinya ruangan yang belum dialokasikan atau belum digunakan. Sedangkan angka yang terdapat disebelah kanannya adalah kapasitas hard disk anda atau jumlah ruangan yang belum digunakan. Jika disitu tertulis 38162.2 berarti kapasitas harddisk anda adalah 40 GB (di bagi dengan 1000). Sebuah harddisk berkapasitas 40 GB tidak benar-benar 40 GB tetapi kurang dari 40 GB, demikian juga dengan harddisk berukuran lain, CD-R dan CD-RW.

• MENGHAPUS PARTISI

Jika anda menggunakan harddisk yang sudah pernah digunakan, atau menggunakan harddisk yang sudah dipartisi atau ingin mempartisi ulang harddisk, maka sebaiknya kita menghapus semua partisi yang ada terlebih dahulu. Cara menghapus partisi :




Misalkan harddisk anda berpartisi seperti dibawah ini

Partition Type PRI/LOG
*:MICO FAT32 PRIMARY
*: EXTENDED PRIMARY
*:PARDOSI FAT32 LOGICAL
*:MUSIC FAT32 LOGICAL
*:DATA FAT32 LOGICAL

Maka cara menghapusnya adalah sebagai berikut (agar Extended dapat kita hapus, maka partisi Logical harus kita hapus terlebih dahulu). Dalam contoh ini jumlah partisi ada 4, yaitu : 1. Partisi Primary, yaitu MICO , sedangkan Extended tidak ikut hitungan, kemudian 3 partisi logical : PARDOSI, MUSIC DAN DATA. Itu hanya contoh, jadi sesuaikan dengan jumlah dan nama-nama partisi yang ada dalam harddisk anda:

1. Klik kanan Partisi DATA.
2. Keluar sejumlah pilihan : klik Delete
3. Keluar kotak dialog delete partition, ketik OK kemudian tekan tombol Enter atau klik OK.
4. Maka partisi data akan dihapus dan ditandai Unallocated.
5. Dengan cara yang sama hapuslah partisi MUSIC dan PARDOSI.
6. Setelah partisi DATA, MUSIC dan PARDOSI selesai dihapus, sekarang kita sudah dapat menghapus Extended. Klik kanan Extended kemudian klik delete. Keluar kotak dialog yang bertanya : are you sure want to delete this partition? (apakah anda yakin ingin menghapus partisi ini?) ya, klik Yes. Maka extended akan dihapus dan kapasitas ruangan akan dimasukkan ke dalam unallocated.
7. Selanjutnya klik kanan MICO, kemudian klik Delete. Keluar kotak dialog delete partition, ketik OK kemudian Enter atau klik OK. Keluar kotak dialog warning (Peringatan) : this is the active partition. After deletion set another partition active (ini adalah partisi aktif. Setelah penghapusan buat partisi lain aktif). Ya, klik OK.
8. Klik Apply untuk melaksanakan semua operasi. Keluar kotak dialog apply changes : 5 operation are currently pending. Apply change now? (5 operasi sedang menunggu. Masukkan perubahan sekarang?). klik Yes.

Maka semua kapasitas (ruangan) yang terdapat dalam setiap yang telah dihapus akan dimasukkan kedalam Unallocated.



• MEMBUAT PARTISI

Setelah semua partisi selesai anda hapus, atau harddisk anda baru (belum dipartisi), sekarang kita sudah bisa membuat partisi sesuai dengan keinginan kita.

Misalkan harddisk anda berkapasitas 40 GB (gigabyte), dan anda ingin membaginya menjadi 4 partisi dengan pembagian sebagai berikut : C = 10 GB (untuk sistem operasi), D = 10 GB (juga untuk sistem operasi), E = 8 GB (khusus gambar, music, vidio dan sejenisnya) dan F = 12 GB (khusus data misalnya surat, naskah dll) total seluruhnya = 40 GB (10+10+8+12) jika anda tidak menginginkan 2 buah sistem operasi dan juga tidak menginginkan partisi music dan video tersendiri, anda bisa membvuat 2 buah partisi : C (sistem operasi) dan D (DATA).

Contoh: Dalam kesempatan ini kita akan membuat 4 buah partisi : 1 partisi primary (Primary Partition) dan 3 partisi logical (Logical Partition) seperti ilustrasi dibawah ini :

Partition Type PRI/LOG
*:MICO FAT32 PRIMARY
*: EXTENDED PRIMARY
*:PARDOSI FAT32 LOGICAL
*:MUSIC FAT32 LOGICAL
*:DATA FAT32 LOGICAL

Susunan drive pada harddisk anda adalah sebagai berikut :
C = MICO, D = PARDOSI, E = MUSIC dan F = DATA

 CARA MEMBUAT :

1. Klik kanan Unallocated
2. Keluar sejumlah pilihan, klik Create. Create artinya membuat
3. Keluar kotak dialog Create Partition, isikanlah :

Create As : pilih Primary Partition
Partition Type : pilih FAT32
Label : ketik MICO (ketik nama depan anda atau yang lain)
Size : hapus angka 38162.2 kemudian ketik 10000 (tanpa pemisah ribuan) setelah selesai klik OK

4. Maka anda akan mendapatkan hasil pada tabel partisi seperti dibawah ini



PARTITION TYPE SIZE MB
*:MICO FAT32 10,001.4
*: UNALLOCATED 28,160.8

5. Klik kanan kembali Unallocated, kemudian klik Create. Keluar kembali kotak dialog create partition, isikanlah :

Create as : pilih Logical Partition
Partition type : pilih FAT32
Label : ketik PARDOSI (ketik nama akhir anda atau yang lain)
Size : ketik 10000 (tanpa pemisah ribuan)
setelah selesai klik OK

6. Maka susunan partisi harddisk anda akan seperti dibawah ini :

PARTITION TYPE SIZE MB
*:MICO FAT32 10,001.4
*: extended 10,001.4
*:PARDOSI FAT32 10,001.4
*: Unallocated 18,159.4

7. Klik kanan kembali Unallocated, kemudian klik Create. Keluar kembali kotak dialog Create Partition, isikanlah :

Create as : pilih Logical Partition
Partition type : pilih FAT32
Label : ketik MUSIC (atau nama lain)
Size : ketik 8000 (tanpa pemisah ribuan)
Setelah selesai klik OK

8. Maka partisi MUSIC akan dimasukkan ke dalam tabel partisi. Klik kanan kembali Unallocated, kemudian klik Create. Keluar kotak dialog Create Partition, isikanlah :

Create as : pilih Logical Partition
Partition type : pilih FAT32
Label : ketik DATA (atau nama lain)
Size : ketik 10,158.3 (setuju dengan sisa yang ada)
Setelah selesai klik OK

9. Klik Apply untuk melaksanakan semua operasi. Keluar kotak dialog Apply Change, klik Yes.
10. Keluar kotak dialog Batch Progress, tunggulah hingga semua operasi selesai. Setelah selesai keluar petanyaan All Operation Completted (semua operasi sudah selesai), klik OK. Maka anda akan mendapatkan hasil seperti tabel di bawah ini :

Partition Type SIZE MB PRI/LOG
*:MICO FAT32 10,001.4 Primary
*: Extended 28,160.8 Primary
*:PARDOSI FAT32 10,001.4 Logical
*:MUSIC FAT32 8,001.1 Logical
*:DATA FAT32 10,158.3 Logical

Perhatikan Extended , dalam contoh ini jumlah Extended adalah 28.000, lebih tepatnya 28,160.8 (dibulatkan 28000 agar mudah dihitung). Jumlah Extended harus sama dengan jumlah semua Logical. Dalam contoh ini Logical adalah PARDOSI (10.000) + MUSIC (8.000) + DATA (10.000). Jadi total semua Logical = 28.000. Sehingga Primary (MICO) + Extended (Semua Logical) = 10.000 + 28.000 = 38.000, itulah kapasitas harddisk anda.

11. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan salah satu partisi Primary untuk boot. Bagaimana cara mengaktifkan partisi lihatlah subpasal berikutnya. Jika anda tidak mengakatifkan partisi, maka komputer tidak akan dapat membaca Sistem Operasi yangh anda install ke dalam partisi tersebut.

Keterangan Tambahan: Jika harddisk anda baru, atau anda yakin bahwa harddisk anda tidak ada kerusakan (bad sector), anda dapat mempercepat proses dengan mematikan skip bad sector checks.
Cara : klik menu menu General, klik Preferences, keluar kotak dialog powerquest Partition Magic Preferences, berilah tanda ok pada Disk1 yang terdapat pada kotak Skip Bad Sector Checks, kemudian klik ok.

• MENGAKTIFKAN PARTISI

Setelah partisi kita buat, langkah selanjutnya adalah membuat salah satu partisi primary aktif. Partisi inilah nanti yang akan diboot (Di panggil) setiap kali komputer dihidupkan atau di restart. Partisi yang dapat diaktifkan adalah Partisi Primary, sedangkan Partisi Logical tidak dapat diaktifkan.

 CARA MENGAKTIFKAN PARTISI

1. Klik kanan Partisi Primary
2. Keluar sejumlah menu, sorot advanced kemudian klik Set Active
3. Keluar kotak dialog Set Active Partition, klik OK
4. Klik Apply untuk memasukkan perubahan. Keluar kotak dialog Apply Changes, klik Yes.
5. Keluar kotak dialog Rebooting, klik OK. Maka komputer anda akan di reboot atau di restart (komputer dimulai dari awal). Tunggulah hingga komputer selesai di reboot setelah selesai keluar kembali menu utama Partition Magic. Ketik 1 untuk memilih Partition Magic, kemudian ketik lagi 1 untuk memilih English.
6. Program (jendela) Power quest Partition Magic muncul kembali. Sekarang lihatlah, Status pada partisi MICO sudah berubah dari None menjadi Active

 MENGINSTALL SISTEM OPERASI

Jika anda menginstall sistem operasi, disarankan untuk menginstall setiap sistem operasi kedalam partisi Primary, sedangkan partisi Logical digunakan untuk data. Misalkan anda ingin menginstall 2 buah sistem operasi, buatlah 2 buah partisi primary, kemudian buatlah 1 atau 2 buah partisi logical untuk tempat data. Jika anda ingin menginstall 3 buah sistem operasi, buatlah 3 buah partisi primary, dan buatlah beberapa partisi logical untuk data.

Jika anda ingin menginstall Windows Vista (NTFS) atau Linux (Linux Ext3) dan anda memformat kembali harddisk dengan sistem file FAT32, maka format akan dilaksanakan dengan sukses, tetapi Windos Vista atau Linux tidak akan hilang dari dalam harddisk ketika komputer di jalankan kembali dilayar. Bagaimana cara menghilangkannya? Install kembali sistem operasi yang anda inginkan, maka sistem operasi tersebut akan hilang ditimpa sistem operasi yang anda install.
Jika anda membuat Dual-Boot antara Windows XP dengan Linux, atau Windows Vista dengan Linux dan terjadi kesalahan, kemudian anda ingin mempartisi kembali harddisk dengan partition magic, dan partition magic menemukan kesalahan (Eror), dan partition magic tidak mampu memperbaiki Eror dan tidak dapat melanjutkan, gunakan disket startup Windows 98 untuk mempartisi ulang harddisk, maka Eror akan hilang.

Jika anda membuat Windows XP Doal-Boot dengan Windows Vista maka lihatlah susunan Drivenya. Apabila anda melihat dari Windows XP maka drive C dan D tetap. Tetapi apabila anda melihat dari Windows Vista, maka drive akan dibalik. Drive C akan menjadi drive D dan drive D akan menjadi drive C. lain halnya dengan sistem operasi Linux, maka drive Linux tidak dapat dilihat, baik melalui Windows XP ataupun melalui Windows Vista. karena sistem file yang digunakan Windows berbeda dengan sistem file yang di gunakan Linux.

RamaBux.com

Iklan BloggerBesatu.com

Iklan BloggerBersatu.com

PTC Bisnis Internet

Jayaclix.com

Get Paypal

Daftar ke PayPal dan mulai terima pembayaran kartu kredit secara instan.

Popular Posts