SEORANG dosen sedang memberikan
kuliah tentang manajemen waktu kepada mahasiswa MBA di suatu hari.
Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata,”oke,
sekarang waktunya untuk quiz…” Berikut ini kisahnya!!!
Ia mengeluarkan sebuah
ember kosong dan meletakannya di atas meja. Kemudian ia mulai mengisi
ember itu dengan batu sebesar kepalan tangan sampai penuh. Dosen itu
bertanya,”menurut kalian, apakah sekarang ember ini telah penuh?”
Serentak semua mahasiswa berkata,”Tentu saja, Ya…”
Dosen itu tersenyum dan bertanya,”Yakinkah kalian?”
Kemudian ia mengeluarkan kembali sekantung batu kerikil kecil dan
perlahan menuangkannya ke dalam ember yang berisi batu tadi. Perlahan
tapi pasti kerikil-kerikil tersebut mengisi ruang kosong yang diciptakan
oleh batu yang masuk sebelumnya. Setelah mengisi penuh ember tersebut
dengan kerikil, dosen itu bertanya kembali,”Nah…sekarang menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”
Kali ini para mahasiswa terdiam. Beberapa saat beberapa mahasiswa menjawab ragu,”Mungkin tidak…”
“Bagus..”kata dosen
itu. Kemudian ia mengeluarkan sekali lagi sekantung pasir dan mulai
menuangkan ke dalam ember sambil digoyang-goyangkan sehingga pasirnya
masuk mengisi celah antara batu dan kerikil tadi. Setelah penuh dosen
itu bertanya kembali,”Baiklah, sekarang apakah menurut kalian ember ini
sudah penuh?”
“Beelllummm…” sahut seluruh mahasiswa itu serentak.
“Bagus…bagus…” kata
dosen itu sambil tersenyum memandang seluruh mahasiswanya. Kembali dosen
itu mengeluarkan segalon air dan mulai mengisi ember itu sampai air
memenuhi bibir ember tersebut. Kemudian bertanyalah dosen itu,
“Mengertikah kalian arti dari ilustrasi yang baru saja saya sampaikan
tadi?”
Seorang mahasiswa
sontak mengacungkan tangan,”artinya tak peduli petapa padatnya waktu
kita tapi apabila kita mau melakukannya maka semua bisa kita kerjakan.”
“Oh bukan begitu
maksudnya. Apa yang ingin saya sampaikan adalah…”kata dosen itu sambil
menatap satu per satu mahasiswanya,” kenyataan dari ilustrasi itu yaitu
apabila kita tidak pernah memasukkan “batu besar” itu terlebih dahulu
maka kita tidak akan bisa memasukkan semuanya….”
Terdapat Renungan di dalamnya:
Apa maksud “batu besar”
tersebut dalam hidup Anda? Pekerjaan, keluarga, anak-anak, pasangan
hidup, waktu untuk memberi perhatian kepada orang lain, mendengarkan
orang lain, peduli terhadap orang lain, melakukan pekerjaan yang
dicintai, kesehatan Anda, teman atau semua yang berharga.
Ingatlah untuk selalu
memasukkan “batu besar” terlebih dahulu atau Anda akan kehilangan
semuanya. Bila Anda mulai mengisinya dengan hal-hal kecil (kerikil,
pasir dan air) maka hidup Anda akan dipenuhi dengan hal-hal kecil yang
merisaukan dan ini sebenarnya tidak perlu terjadi. karena dengan begitu
Anda tidak akan pernah memiliki waktu yang besar untuk melakukan hal-hal
lain yang lebih besar dan berguna.
Karena itu pikirkanlah
dan ingatlah setiap awal hari sebelum Anda akan mulai melakukan sesuatu:
Apakah “batu besar” yang hari ini akan saya kerjakan pertama kali?
sumber : http://muislife.com/tag/mencari-jati-diri
No comments:
Post a Comment